Gelombang PHK di Cirebon: PT Yihong Novatex Gulung Tikar Usai Aksi Protes Pekerja

Pabrik Tekstil Raksasa di Cirebon Tutup Pintu, Ribuan Pekerja Kehilangan Pekerjaan

Kabar buruk menghantam industri tekstil di Jawa Barat. PT Yihong Novatex Indonesia, sebuah perusahaan tekstil yang beroperasi di Kabupaten Cirebon, terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.126 orang pekerjanya. Keputusan pahit ini diambil menyusul serangkaian aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pekerja.

Menurut keterangan resmi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, penutupan pabrik dan PHK massal ini merupakan konsekuensi dari aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja selama empat hari berturut-turut. Aksi tersebut, menurut pihak manajemen, telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan, dengan sejumlah mitra bisnis membatalkan pesanan karena terganggunya jadwal pengiriman barang.

"PHK massal ini dipicu dari aksi mogok kerja empat hari berturut-turut," ujar Firman Desa, Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Jabar, kepada wartawan.

Akar Masalah: Pemecatan Tiga Pekerja dan Tuntutan Status Karyawan Tetap

Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa aksi mogok kerja tersebut dipicu oleh keputusan sepihak perusahaan yang memberhentikan tiga orang pekerja. Selain itu, para pekerja juga menyuarakan tuntutan agar status kepegawaian mereka diubah dari Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) menjadi karyawan tetap.

"Mogok itu menuntut dua hal, pertama mengembalikan pekerja yang di PHK tiga orang sama perusahaan, lalu menindaklanjuti hasil pemeriksaan nota pemeriksaan pengawas yang salah satunya bunyinya mengangkat dari PKWT menjadi pegawai tetap. Demo itu dua tuntutannya," imbuhnya.

Disnakertrans Jabar sebenarnya telah berupaya memediasi antara pihak manajemen perusahaan, perwakilan karyawan, dan serikat pekerja sebelum Hari Raya Idulfitri untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada. Dalam pertemuan tersebut, pihak manajemen menjelaskan bahwa mereka tidak memperpanjang kontrak kerja ketiga pekerja tersebut karena masa kontrak mereka telah berakhir dan keputusan tersebut didasarkan pada hasil evaluasi kinerja.

Pihak perusahaan mengklaim bahwa ketiga karyawan yang merasa tidak puas dengan keputusan tersebut kemudian memprovokasi rekan-rekan kerja mereka untuk melakukan aksi solidaritas melalui mogok kerja. Aksi inilah yang kemudian menjadi pemicu utama bagi perusahaan untuk mengambil keputusan berat, yakni menghentikan operasional pabrik secara permanen.

"Habis kontraknya (ketiga pekerja), mungkin itu (kinerja) pemicunya dari perusahaan dan bertepatan dengan habis kontrak," jelas Firman.

Dampak yang Signifikan Bagi Perekonomian Lokal

Penutupan PT Yihong Novatex Indonesia ini tentu menjadi pukulan telak bagi perekonomian Kabupaten Cirebon dan Jawa Barat secara umum. Lebih dari seribu orang kehilangan pekerjaan, dan hal ini akan berdampak pada daya beli masyarakat serta stabilitas sosial di wilayah tersebut. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu para pekerja yang terkena PHK agar dapat segera memperoleh pekerjaan baru dan mengatasi kesulitan ekonomi yang mereka hadapi.