Arogan dan Body Shaming Pegawai, Restoran di Jakarta Blacklist Pengunjung Tak Beretika
Restoran Jakarta Tegas Blacklist Pengunjung Arogan
Sebuah restoran di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengambil tindakan tegas dengan melakukan blacklist terhadap seorang pengunjung yang dinilai arogan dan melakukan body shaming terhadap stafnya. Keputusan ini diumumkan langsung oleh pemilik restoran, Edo Prakoso, melalui akun TikTok pribadinya pada 6 April 2025, dan dikonfirmasi oleh detikFood pada 7 April 2025. Edo menyatakan bahwa ini adalah kali pertama ia melakukan blacklist terhadap pelanggan.
"Gue gak pernah blacklist kustomer ke restoran gue, tapi untuk orang ini, ini adalah orang pertama yang gue blacklist," tegas Edo dalam video yang viral tersebut.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula ketika seorang pengunjung memesan menu Sop Iga Thailand. Setelah menyantap setengah porsi, pengunjung tersebut melayangkan komplain karena merasa kuah sop kurang panas. Ia meminta agar hidangan tersebut diganti dengan yang baru. Namun, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena menu Sop Iga Thailand sudah habis terjual. Kebetulan, pengunjung tersebut mendapatkan porsi terakhir.
"Posisinya makanan itu sudah habis, sudah sold out, dia dapat yang terakhir. Jadi, kita gak bisa kasih solusi selain meminta maaf dan menawarkan untuk memanaskan kembali sop iganya," jelas Edo.
Namun, pengunjung tersebut menolak tawaran untuk memanaskan kembali sop iga. Ia justru menunjukkan sikap arogan dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada staf restoran.
"Gue gak mau lah, lo gak lihat kalau gue lagi makan, gue minta yang baru aja," ujar pengunjung itu dengan nada tinggi.
Tidak hanya itu, pengunjung tersebut juga memaki-maki pegawai restoran dengan kalimat-kalimat merendahkan.
"Lo kalau gak bisa kerja gak usah kerja, kalau lo banyak urusan gak usah kerja, merepotkan orang," bentaknya.
Lebih lanjut, pengunjung tersebut melakukan body shaming terhadap salah satu staf restoran.
"Dia ngelakuin body shaming ke staf kita, dia panggil gendut, dikatain goblok, dan tolol," ungkap Edo dengan nada geram.
Pengembalian Dana dan Permintaan Ganti Rugi
Sikap arogan dan perkataan kasar pengunjung tersebut sontak menarik perhatian pengunjung lain di restoran. Merasa tidak nyaman dengan situasi yang terjadi, pihak restoran memutuskan untuk mengembalikan seluruh dana yang telah dibayarkan oleh pengunjung tersebut. Namun, hal ini ternyata belum cukup untuk meredakan emosi pengunjung tersebut. Ia justru meminta ganti rugi tambahan berupa surat pernyataan permintaan maaf dan permintaan untuk mendapatkan menu Sop Iga Thailand secara gratis pada kunjungan berikutnya.
"Kustomer itu tetap minta ganti rugi lagi, yaitu berupa surat pernyataan," kata Edo.
Ancaman dan Blacklist
Situasi semakin memanas ketika pengunjung tersebut mulai melontarkan ancaman kepada staf restoran.
"Dia bilang 'Gue ke sini bawa mobil, ini bill 2 juta aja bisa bayar. Kemarin preman aja gue sikat, apalagi kalian'," cerita Edo.
Merasa geram dengan perilaku yang tidak pantas tersebut, Edo Prakoso akhirnya memutuskan untuk melakukan blacklist terhadap pengunjung tersebut dari seluruh cabang restorannya. Ia menegaskan bahwa karyawan juga manusia yang pantas dihormati.
"Karyawan juga manusia pak, seenak jidat banget bapak bisa maki-maki selama 30 menit," sesal Edo.
Edo menambahkan bahwa staf restorannya telah meminta maaf dengan tulus dan bertanggung jawab lebih dari yang seharusnya. Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Sekali lagi, saya blacklist bapak di seluruh restoran saya, sekian dan terima kasih," pungkasnya.
Video yang diunggah Edo Prakoso di TikTok menuai beragam komentar dari netizen. Sebagian besar netizen mengecam tindakan pengunjung yang arogan dan melakukan body shaming. Banyak yang mendukung keputusan pemilik restoran untuk melakukan blacklist.
Reaksi Netizen
- "Itu mah ciri orang gak modal yang cuma mau makan gratis," tulis seorang netizen.
- "Blacklist aja dari semua restoran yang ada di dunia, manusia arogan kayak gitu emang pantesnya gak dianggap," timpal netizen lainnya.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu bersikap sopan dan menghargai orang lain, terutama para pekerja di sektor pelayanan. Tindakan arogan dan merendahkan orang lain tidak dapat dibenarkan dan harus ditindak tegas.
Keputusan blacklist yang diambil oleh pemilik restoran ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya untuk tidak ragu mengambil tindakan tegas terhadap pelanggan yang bersikap tidak etis dan merugikan karyawan.