Kebijakan WFA Redam Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025, KAI Catat Distribusi Penumpang Lebih Merata
Arus Balik Lebaran 2025 Terkendali Berkat Kebijakan WFA, KAI Catat Distribusi Penumpang Lebih Merata
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan kelancaran dan terkendalinya arus balik Lebaran 2025. Keberhasilan ini dikaitkan erat dengan implementasi kebijakan work from anywhere (WFA) yang digulirkan pemerintah hingga tanggal 8 April 2025.
Wakil Presiden Humas KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa kebijakan WFA memungkinkan masyarakat untuk mengatur perjalanan kembali ke Jakarta secara bertahap, menghindari penumpukan penumpang yang lazim terjadi pada puncak arus balik. Hal ini berdampak positif pada pengelolaan kepadatan arus balik secara keseluruhan.
Distribusi Penumpang Lebih Merata
Selama periode 21 Maret hingga 6 April 2025, tercatat 758.791 penumpang meninggalkan Jakarta melalui stasiun-stasiun di bawah pengelolaan Daerah Operasi 1 (Daop 1). Sementara itu, 514.823 penumpang tiba di Jakarta dengan menggunakan layanan kereta api, mengindikasikan bahwa proses arus balik masih berlangsung.
Data menunjukkan peningkatan kedatangan penumpang ke Jakarta sejak 2 April 2025, dengan rincian sebagai berikut:
- 2 April 2025: 41.727 penumpang
- 3 April 2025: 49.499 penumpang
- 4 April 2025: 52.564 penumpang
- 5 April 2025: 52.651 penumpang
- 6 April 2025: 52.699 penumpang
Anne Purba menambahkan, berdasarkan data penjualan tiket sementara, diperkirakan masih ada 51.452 penumpang yang akan tiba di Jakarta pada 7 April 2025. Volume kedatangan ini menunjukkan bahwa meskipun puncak arus balik telah berlalu, pergerakan penumpang menuju Jakarta tetap tinggi.
KAI mencatat bahwa pergerakan penumpang pada Lebaran 2025 lebih merata dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak terjadi konsentrasi penumpang pada satu atau dua hari tertentu, yang merupakan indikasi positif dari efektivitas kebijakan WFA.
Mobilitas keluar Jakarta juga terpantau cukup tinggi. Pada 6 April 2025, tercatat 38.109 penumpang berangkat dari Jakarta menggunakan kereta api. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat tidak hanya terfokus pada kembali ke Jakarta, tetapi juga melakukan perjalanan ke berbagai daerah lainnya.
Penjualan Tiket Capai 95 Persen
Sejak dimulainya masa Angkutan Lebaran, KAI telah menjual 4.342.698 tiket, atau sekitar 95 persen dari total kapasitas tempat duduk yang tersedia. Rinciannya, 3.662.456 tiket adalah untuk Kereta Api Jarak Jauh dengan tingkat okupansi 106 persen, sedangkan 680.242 tiket adalah untuk Kereta Api Lokal dengan okupansi 59 persen.
Anne Purba kembali menegaskan bahwa kelancaran arus balik Lebaran 2025 tidak lepas dari dukungan kebijakan WFA. Distribusi penumpang yang lebih merata memberikan dampak positif pada operasional KAI dan kenyamanan penumpang.
Secara keseluruhan, KAI telah melayani 3.634.782 penumpang selama periode 21 Maret hingga 6 April 2025. Angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan efisien.
Keberhasilan KAI dalam mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2025 merupakan hasil dari persiapan matang dan kerja keras seluruh jajaran. KAI telah melakukan berbagai upaya, termasuk penambahan perjalanan kereta, penyesuaian jadwal, dan peningkatan fasilitas di stasiun dan kereta, untuk memberikan pengalaman perjalanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Kami mengapresiasi dukungan semua pihak dan kedisiplinan para pelanggan selama masa Angkutan Lebaran. KAI akan terus berinovasi dan mempersiapkan layanan yang lebih baik pada musim mudik mendatang," pungkas Anne Purba.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan KAI, masyarakat dapat mengakses aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, Contact Center 121, WhatsApp 08111-2111-121, atau melalui kanal media sosial resmi KAI.