Pelajar SD Tewas Tenggelam di Pantai Krokowolon, Sikka: Ketiadaan Keterampilan Berenang Jadi Faktor Utama

Pelajar SD Meninggal Dunia Akibat Tenggelam di Pantai Krokowolon

Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali dihadapkan pada peristiwa tragis. Seorang pelajar sekolah dasar berusia 9 tahun, berinisial AS, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Pantai Harapan Jaya Krokowolon, Desa Waiara, pada Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 15.00 Wita. Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan orang tua dan pemahaman akan bahaya potensial di sekitar perairan bagi anak-anak.

Berdasarkan keterangan Ipda Yermi Soludale, Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Sikka, korban pergi ke pantai bersama beberapa temannya. Salah satu teman korban, BMD (17), mencoba mencegah AS untuk tidak ikut ke pantai karena mengetahui AS tidak memiliki kemampuan berenang. Namun, AS tetap bersikeras dan mengaku telah meminta izin kepada ibunya. Setelah tiba di pantai dan bermain air bersama, AS menghilang sekitar satu jam kemudian. Teman-temannya awalnya mengira AS pergi ke toilet, namun setelah memanggilnya berkali-kali dan AS tidak muncul, BMD kemudian menyelam dan menemukan AS dalam kondisi tidak sadarkan diri di dasar laut.

BMD segera meminta bantuan teman-temannya untuk mengevakuasi AS ke darat. Usaha pertolongan pertama berupa penekanan perut dilakukan untuk mengeluarkan air dan busa dari mulut AS. Sekitar pukul 15.30 Wita, AS dilarikan ke Rumah Sakit St Gabriel Kewapante. Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menyatakan AS telah meninggal dunia.

"Berdasarkan keterangan para saksi, korban memang tidak bisa berenang," tegas Ipda Yermi. Kejadian ini menjadi tragedi yang sangat menyayat hati dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengawasan anak-anak di area pantai. Kurangnya keterampilan berenang menjadi faktor yang sangat signifikan dalam peristiwa ini. Pihak berwajib menghimbau agar orang tua selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama ketika berada di dekat perairan, dan memastikan mereka memiliki kemampuan berenang yang memadai sebelum diizinkan beraktivitas di pantai atau area perairan lainnya.

Kesimpulan: Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya pengawasan orang tua, pendidikan keselamatan air, serta peningkatan kesadaran akan bahaya tenggelam, harus menjadi fokus utama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keterampilan berenang merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini demi keselamatan mereka.

Catatan: Informasi ini berdasarkan keterangan resmi dari pihak kepolisian dan wawancara dengan saksi mata.