Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Keluarga Desak Polisi Ungkap Hasil Otopsi Secara Transparan
Keluarga Mahasiswa UKI yang Tewas di Kampus Menuntut Transparansi Hasil Otopsi
Keluarga Kenzha Ezra Walewangko (22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang ditemukan meninggal dunia di lingkungan kampus, mendesak pihak kepolisian untuk membuka hasil otopsi secara transparan. Permintaan ini disampaikan oleh ayah Kenzha, EH Happy Walewangko, yang merasa ada kejanggalan dalam kematian putranya dan berharap kebenaran segera terungkap.
"Kami sangat berharap ada transparansi penuh dari pihak kepolisian dalam mengungkap hasil otopsi Kenzha," ujar Happy dengan nada penuh harap. Ia menekankan bahwa transparansi ini krusial untuk memberikan kejelasan tentang penyebab kematian Kenzha, yang hingga saat ini masih menjadi misteri bagi keluarga.
Kecurigaan Keluarga: Dugaan Tindak Kekerasan
Happy mengungkapkan bahwa pihak keluarga belum menerima hasil resmi otopsi dari pihak kepolisian. Hal ini menimbulkan kecurigaan dan spekulasi di kalangan keluarga. Lebih lanjut, Happy meyakini bahwa Kenzha menjadi korban pengeroyokan sebelum meninggal dunia. Keyakinan ini didasari oleh luka-luka yang ditemukan pada tubuh Kenzha saat proses pemandian jenazah.
"Kami menemukan bekas tapak sepatu di pundak belakang sebelah kiri Kenzha. Selain itu, ada luka lebam di sekujur punggungnya," ungkap Happy dengan nada sedih. Ia juga menyebutkan adanya luka seperti bekas pukulan benda keras di bagian belakang tubuh Kenzha, serta luka robek di kepala dan telinga.
Berikut adalah rincian luka-luka yang ditemukan keluarga:
- Bekas tapak sepatu di pundak belakang sebelah kiri.
- Luka lebam di sekujur punggung.
- Bekas pukulan benda keras di bagian belakang tubuh.
- Luka robek di kepala dan telinga.
Respons Pihak Kepolisian
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Timur menyatakan telah menerima hasil laboratorium forensik (labfor) terkait kematian Kenzha secara lisan. Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi resmi untuk mengetahui penyebab pasti kematian Kenzha.
"Untuk saat ini, hasil otopsi dan hasil labfor belum kami terima secara resmi. Namun, hasil labfor sudah ada, meskipun baru penyampaian lisan," jelas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menegaskan bahwa penyidik tidak mengulur-ulur waktu dalam menangani kasus ini. Ia menjelaskan bahwa penyidik perlu memeriksa seluruh barang bukti yang ada, termasuk rekaman CCTV dan sampel DNA, untuk memastikan penyebab kematian Kenzha dapat diketahui secara akurat. Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly juga menambahkan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara cermat dengan mengedepankan metode scientific crime investigation.
"Ada pemeriksaan digital forensik terkait dengan CCTV yang ada. Pemeriksaan tentang jaringan, histopatologi, pemeriksaan tentang toksikologi. Pemeriksaan terhadap DNA dan pemeriksaan yang lain-lain. Itu yang menyebabkan hasilnya agak lama," ujar Nicolas.
Kenzha Ezra Walewangko dilaporkan meninggal dunia di area kampus UKI pada hari Selasa, 4 Maret 2025. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.