Prabowo Subianto Akui Warisi Fondasi Kuat dari Pendahulu: Indonesia Berutang Jasa pada Setiap Presiden

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pendahulunya atas fondasi kuat yang telah mereka bangun bagi bangsa dan negara. Dalam pernyataan yang disiarkan melalui kanal YouTube Harian Kompas pada Senin (7/4/2025), Prabowo menyatakan bahwa dirinya merasa beruntung mewarisi kondisi yang relatif stabil dan infrastruktur yang memadai, hasil dari kerja keras dan dedikasi para pemimpin sebelumnya.

"Saya merasa beruntung menjadi presiden saat ini," ujar Prabowo. "Hal-hal berat telah dilakukan oleh para pendahulu saya. Saya tinggal melanjutkan dan memanfaatkan landasan yang sudah ada." Pernyataan ini mencerminkan pengakuan Prabowo atas peran penting setiap presiden dalam sejarah Indonesia.

Prabowo secara khusus menyoroti kontribusi masing-masing presiden:

  • Soekarno (Presiden ke-1): Prabowo menekankan jasa Bung Karno dalam mempersatukan ratusan suku bangsa di Indonesia, sebuah pencapaian monumental mengingat kondisi sosial dan politik pada era 1940-an hingga 1960-an. Meskipun tidak menampik adanya kelemahan, Prabowo menekankan pentingnya melihat konteks sejarah dalam menilai kinerja Soekarno.
  • Soeharto (Presiden ke-2): Prabowo mengakui peran Soeharto dalam meletakkan fondasi swasembada pangan melalui program Bimas dan Inmas, serta pengembangan kredit usaha rakyat melalui BRI. Program-program ini dinilai telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan sektor ekonomi mikro.
  • B.J. Habibie (Presiden ke-3): Prabowo mengapresiasi Habibie atas upayanya dalam meletakkan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Habibie dinilai visioner dalam mendorong pengembangan teknologi dan inovasi, yang menjadi modal penting bagi kemajuan bangsa.
  • Abdurrahman Wahid (Presiden ke-4): Prabowo memberikan penghormatan kepada Gus Dur atas keberaniannya dalam membela kaum minoritas dan mempromosikan toleransi beragama. Tindakan Gus Dur yang melibatkan anggotanya dalam menjaga gereja, wihara, dan pura dipandang sebagai contoh luar biasa dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
  • Megawati Soekarnoputri (Presiden ke-5): Prabowo mengakui keberhasilan Megawati dalam menghadapi krisis moneter dan menyelesaikan kasus-kasus BPPN. Meskipun mungkin didukung oleh penasihat-penasihat yang hebat, Prabowo menekankan bahwa keputusan-keputusan strategis tersebut tetap berada di tangan Megawati, yang patut diapresiasi.
  • Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden ke-6): Prabowo menyoroti keberhasilan SBY dalam memimpin negara melewati krisis ekonomi tahun 2008, mengatasi bencana tsunami, dan menyelesaikan konflik di Aceh melalui perjanjian damai dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
  • Joko Widodo (Presiden ke-7): Secara khusus, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas pembangunan infrastruktur yang masif dan peningkatan konektivitas antar wilayah. Prabowo merasa bahwa dirinya kini dapat memanfaatkan landasan yang sudah dibangun dengan baik untuk melanjutkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pernyataan Prabowo ini menunjukkan sikap kenegarawanan dan pengakuan atas kontribusi para pemimpin sebelumnya. Hal ini juga mencerminkan komitmen Prabowo untuk melanjutkan pembangunan dan mewujudkan cita-cita bangsa dengan memanfaatkan fondasi yang telah diletakkan oleh para pendahulunya. Sikap ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi para pemimpin lainnya untuk saling menghargai dan bekerja sama demi kemajuan Indonesia.