Misteri Kematian Lansia di Surabaya: Polisi Selidiki Dugaan Tindak Kekerasan

Surabaya Digegerkan Penemuan Jenazah Lansia di Tepi Jalan

Kota Surabaya dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang pria lanjut usia di tepi Jalan Raya Darmo Permai III, Sonokwijenan, Sukomanunggal. Penemuan ini memicu penyelidikan mendalam dari pihak kepolisian, yang menduga adanya kejanggalan dalam kematian korban.

Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofiq, mengungkapkan bahwa informasi awal diterima dari Command Center 112 Surabaya pada Sabtu pagi, 5 April 2025. Warga yang berolahraga pagi menemukan korban tergeletak tak bernyawa di lokasi yang biasa digunakan untuk aktivitas fisik.

"Kami menerima laporan dari 112 pada hari Sabtu. Lokasi tersebut memang sering digunakan untuk jogging dan olahraga pagi. Saat itu, warga menemukan seseorang tergeletak," ujar Kompol Rofiq.

Korban, yang diketahui berinisial MS, seorang pria berusia 65 tahun warga Tanjung Perak, Surabaya. Tim Inafis Polrestabes Surabaya segera tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasil pemeriksaan awal menemukan adanya luka mencurigakan di bagian kepala belakang korban. Temuan ini mendorong pihak kepolisian untuk meningkatkan status penyelidikan menjadi dugaan tindak kekerasan.

"Saat pemeriksaan, kami menemukan luka di bagian kepala belakang korban. Kami kemudian berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya karena menduga kematian korban tidak wajar," jelas Kompol Rofiq.

Barang Berharga Utuh, Polisi Fokus pada Luka di Kepala

Yang menarik, barang-barang berharga milik korban seperti handphone, jam tangan, sandal, dan sejumlah uang tunai ditemukan masih berada di tempatnya. Hal ini mengesampingkan motif perampokan, sehingga fokus penyelidikan kini tertuju pada penyebab luka di kepala korban.

Identifikasi korban berhasil dilakukan setelah polisi menghubungi pihak keluarga melalui telepon seluler milik korban. Keluarga korban sangat terpukul dengan kejadian ini dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap penyebab kematian MS.

Autopsi Dilakukan untuk Ungkap Penyebab Kematian

Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk menjalani autopsi. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban dan memastikan apakah luka di kepala menjadi penyebab utama atau ada faktor lain yang terlibat.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Polrestabes Surabaya telah mengambil alih penanganan karena adanya indikasi yang tidak wajar dalam kematian korban. Kami sedang mengumpulkan barang bukti dan menunggu hasil autopsi," pungkas Kompol Rofiq.

Polisi mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera menghubungi pihak kepolisian terdekat. Kerjasama dari masyarakat sangat diharapkan untuk membantu mengungkap misteri kematian lansia ini dan membawa pelaku, jika ada, ke pengadilan.