Optimisme Prabowo terhadap Fundamental Ekonomi Indonesia di Tengah Volatilitas Pasar Saham
JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang solid, terutama menjelang dibukanya kembali perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca libur panjang. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi bersama sejumlah pemimpin redaksi media di kediamannya di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).
Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki kekuatan internal yang signifikan untuk menghadapi dinamika pasar saham. "Kalau saya lihat, fundamental kita kuat. Apa yang terjadi di pasar saham? Kita punya kekuatan dan akan investasi," ujarnya, seperti dikutip dari tayangan Youtube Harian Kompas, Senin (7/4/2025).
Kepala negara juga menyinggung reaksi berlebihan terhadap fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia menyoroti bagaimana penurunan tajam IHSG sebesar 6,12 persen pada 18 Maret 2025 lalu, yang sempat memicu trading halt oleh BEI, memicu berbagai komentar negatif tentang kondisi ekonomi Indonesia dan pemerintahannya. Namun, ketika pasar kembali pulih, komentar-komentar tersebut mereda.
"Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh. Kalau pasar saham naik, orang diam," kata Prabowo. Ia mengkritik pihak-pihak yang cenderung pesimis dan cepat menyimpulkan kegagalan ekonomi saat pasar saham terkoreksi, namun tidak memberikan apresiasi ketika pasar kembali menguat.
Prabowo kemudian membandingkan situasi di Indonesia dengan di Amerika Serikat. Ia mencontohkan bagaimana mantan Presiden Donald Trump tetap optimis terhadap prospek ekonomi negaranya meskipun terjadi penurunan pasar saham, karena keyakinannya terhadap langkah-langkah kebijakan yang diambil untuk memperkuat ekonomi AS.
"Tapi pandangan (Donald) Trump iya ini turun, tapi akan naik lagi, karena dia melakukan hal-hal yang dia anggap memperkuat ekonomi Amerika. Ini jawaban saya soal pasar modal," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak terlalu khawatir dengan volatilitas pasar saham karena Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang mendasarinya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk percaya diri terhadap potensi yang dimiliki bangsa.
"Saya enggak terlalu takut dengan pasar modal. Karena Indonesia punya kekuatan, yang kita sadari. Kita jangan punya rasa rendah diri," tegasnya.
Perdagangan saham di BEI akan kembali dibuka pada Selasa (8/4/2025), setelah periode libur Nyepi dan Lebaran. Analis pasar memprediksi IHSG berpotensi mengalami pelemahan pada awal perdagangan, mengikuti sentimen negatif dari bursa saham Asia Pasifik akibat kebijakan tarif impor AS. Namun, keyakinan Prabowo terhadap fundamental ekonomi Indonesia diharapkan dapat memberikan sentimen positif jangka panjang bagi pasar modal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG:
- Kebijakan tarif impor AS
- Sentimen pasar regional
- Fundamental ekonomi Indonesia
- Arus modal asing
- Kinerja perusahaan-perusahaan tercatat