Kapolda Riau Terpukau dengan Tradisi Aghi Ghayo Onam: Perekat Persatuan dan Pelestari Nilai Luhur di Kampar

Kapolda Riau Terpukau dengan Tradisi Aghi Ghayo Onam: Perekat Persatuan dan Pelestari Nilai Luhur di Kampar

Kampar, Riau – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, S.I.K., M.H., menunjukkan kekagumannya terhadap tradisi Aghi Ghayo Onam yang digelar di Kabupaten Kampar. Kehadiran Kapolda pada perayaan sakral yang dilaksanakan di Rumah Lontiok, Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, pada Senin (7/4/2025), menjadi bukti dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal yang kaya akan nilai historis dan filosofis. Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, dan Bupati Kampar, Ahmad Yusar, serta tokoh masyarakat setempat.

Aghi Ghayo Onam, atau Hari Raya Enam, merupakan tradisi unik masyarakat Kampar yang dirayakan setiap tanggal 8 Syawal, setelah umat Muslim menjalankan ibadah puasa sunah selama enam hari di bulan Syawal. Perayaan ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi juga sarat dengan makna spiritual dan sosial yang mendalam. Dimulai dengan ziarah kubur, Aghi Ghayo Onam menjadi momentum untuk mengenang dan menghormati para leluhur, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar generasi.

Makna Mendalam Aghi Ghayo Onam

Irjen Pol Herry Heryawan, yang baru pertama kali mengikuti perayaan ini, mengaku sangat terkesan dengan khidmatnya acara dan keramahan masyarakat Kampar. Ia melihat Aghi Ghayo Onam bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai manifestasi dari nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya sila keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Hal ini tercermin dari kebersamaan dan kesetaraan yang terjalin antara pejabat pemerintah dan masyarakat tanpa adanya batasan protokoler.

"Saya sangat terkesan dengan Aghi Ghayo Onam. Ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya sila keempat. Tidak ada batasan antara pejabat dan masyarakat, semua berbaur menjadi satu dalam semangat kebersamaan," ujar Irjen Pol Herry Heryawan.

Kapolda juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi Aghi Ghayo Onam sebagai warisan berharga bagi generasi muda. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, akademisi, pelaku usaha, hingga komunitas lainnya, untuk berkolaborasi dalam membangun Riau yang lebih inklusif dan berbudaya.

Ziarah Kubur dan Santap Bersama: Simbol Keakraban

Rangkaian acara Aghi Ghayo Onam diawali dengan ziarah kubur ke Pemakaman Ujung Kampung, Dusun Kampung Godang. Kapolda Riau, Gubernur Riau, dan Bupati Kampar bersama rombongan menaiki sepeda motor menuju lokasi pemakaman, menunjukkan kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat. Setelah ziarah, rombongan melanjutkan perjalanan ke Nosa Banjou, Dusun Kampung Godang, untuk mengikuti prosesi inti Aghi Ghayo Onam, yang diakhiri dengan makan bersama.

Momen makan bersama menjadi puncak keakraban dan kebersamaan dalam perayaan Aghi Ghayo Onam. Masyarakat Kampar dengan sukarela membawa berbagai macam hidangan tradisional untuk disantap bersama-sama. Kapolda Riau mengaku sangat terkesan dengan keramahtamahan dan semangat gotong royong yang begitu kental terasa.

"Saya sangat terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Kampar. Mereka dengan sukarela membawa makanan untuk disantap bersama-sama. Ini adalah contoh nyata dari semangat gotong royong yang harus kita jaga dan lestarikan," kata Kapolda.

Tradisi Aghi Ghayo Onam bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga representasi dari identitas dan karakter masyarakat Kampar yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap leluhur. Kehadiran Kapolda Riau dalam perayaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kelestarian budaya di Provinsi Riau.