Masa Depan Biskita Trans Pakuan Koridor 5 dan 6: Pemkot Bogor Kaji Opsi Pendanaan Swasta
Ketidakpastian Operasional Biskita Trans Pakuan Koridor 5 dan 6 Menghantui Warga Bogor
Bogor, Jawa Barat - Warga Bogor masih harus bersabar menunggu kepastian operasional kembali Biskita Trans Pakuan untuk Koridor 5 (Ciparigi-Stasiun Bogor) dan Koridor 6 (Parung Banteng-Air Mancur). Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus melakukan kajian mendalam terkait mekanisme pengoperasian kedua koridor tersebut.
"Kami sedang membahas dan mengkaji terus mekanismenya," ujar Marse, seperti dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Senin (7/4/2025). Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang selama ini mengandalkan Biskita Trans Pakuan sebagai moda transportasi publik yang nyaman dan terjangkau.
Skema Pendanaan Swasta Jadi Andalan
Kabar baiknya, Pemkot Bogor memiliki rencana untuk menghidupkan kembali Koridor 5 dan 6. Namun, berbeda dengan Koridor 1 (Terminal Bubulak–Cidangiang) dan Koridor 2 (Terminal Bubulak–Ciawi) yang telah lebih dulu beroperasi kembali, pendanaan untuk Koridor 5 dan 6 akan mengandalkan pihak swasta.
"Iya, dari swasta. Bisa saja dari badan hukum Organda atau BUMD. Itu yang saat ini kita bikin kajian dan skemanya," jelas Marse. Pemerintah Kota Bogor sedang berupaya menjajaki kerja sama dengan pihak swasta, termasuk kemungkinan menggandeng Organda (Organisasi Angkutan Darat) atau BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) untuk mengelola operasional kedua koridor tersebut.
Tarif Berpotensi Berbeda, Pemkot Jamin Keterjangkauan
Implikasi dari pendanaan swasta ini adalah kemungkinan adanya perbedaan tarif antara Koridor 5 dan 6 dengan Koridor 1 dan 2. Marse menjelaskan bahwa penentuan tarif masih dalam tahap pembahasan.
"Saat ini untuk itu (tarif) juga sedang dibahas. Berapa sih sebenernya kalau biaya operasionalnya dikelola oleh pihak ketiga tanpa adanya pembiayaan dari APBD. Itu yang harus kita hitung bersama dulu," katanya.
Meski demikian, Marse menegaskan komitmen Pemkot Bogor untuk menjaga agar tarif yang ditetapkan tetap terjangkau bagi masyarakat.
"Tapi kami sepakat Pemkot Bogor bahwa diusahakan tidak terlalu memberatkan kepada masyarakat. Dan juga tidak merugikan kepada pihak pelaksana," ujarnya. Keseimbangan antara keberlangsungan operasional Biskita Trans Pakuan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses transportasi publik menjadi fokus utama Pemkot Bogor.
Operasional Bertahap dan Harapan Masyarakat
Sebelumnya, Dishub Kota Bogor telah mengumumkan bahwa layanan Biskita Trans Pakuan akan kembali beroperasi secara bertahap, dimulai dengan Koridor 1 dan 2 pada tanggal 8 April 2025. Sementara itu, pengoperasian Koridor 5 dan 6 masih menunggu hasil kajian dan kesepakatan dengan pihak swasta.
Kepastian mengenai kelanjutan operasional Biskita Trans Pakuan Koridor 5 dan 6 sangat dinantikan oleh masyarakat Bogor. Keberadaan transportasi publik yang handal dan terjangkau sangat penting untuk mendukung mobilitas warga, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup di Kota Bogor.
Berikut point penting yang disampaikan:
- Biskita Trans Pakuan Koridor 5 dan 6 belum dapat dipastikan kapan beroperasi kembali.
- Pendanaan operasional akan mengandalkan pihak swasta, termasuk kemungkinan Organda atau BUMD.
- Tarif berpotensi berbeda dengan Koridor 1 dan 2.
- Pemkot Bogor berupaya menjaga tarif tetap terjangkau bagi masyarakat.
- Operasional dilakukan bertahap, dimulai dengan Koridor 1 dan 2.