Pembunuhan Jurnalis Juwita: Perencanaan Matang dan Upaya Penghilangan Jejak oleh Pelaku Terungkap
Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita: Fakta Baru Mengemuka
Kasus pembunuhan jurnalis Juwita memasuki babak baru dengan terungkapnya sejumlah fakta penting yang mengindikasikan perencanaan matang dan upaya penghilangan jejak oleh pelaku, Jumran. Fakta ini diungkapkan oleh Muhammad Pazri, kuasa hukum keluarga Juwita, usai pemeriksaan intensif terhadap tiga saksi baru oleh penyidik Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Laut (AL) Banjarmasin.
Perencanaan Pembunuhan yang Matang
Menurut Pazri, serangkaian tindakan Jumran sebelum dan sesudah pembunuhan mengarah pada kesimpulan bahwa aksi tersebut telah direncanakan dengan cermat. Beberapa poin penting yang terungkap adalah:
- Pembelian Tiket Atas Nama Orang Lain: Jumran datang dari Balikpapan ke Banjarbaru dengan menggunakan tiket yang dibeli atas nama orang lain, mengindikasikan upaya untuk menyembunyikan identitas dan pergerakannya.
- Penyewaan Mobil: Setibanya di Banjarbaru, Jumran menyewa mobil, yang kemungkinan digunakan untuk mempermudah pergerakan dan melancarkan aksinya.
- Pembelian Sarung Tangan: Pembelian sarung tangan menjadi indikasi kuat bahwa Jumran berupaya untuk menghindari meninggalkan sidik jari di tempat kejadian perkara (TKP).
Upaya Penghilangan Jejak dan Rekayasa Kejadian
Setelah melakukan pembunuhan dengan cara memiting dan mencekik korban, Jumran diduga kuat berupaya untuk menghilangkan jejak dan merekayasa kejadian agar terlihat seperti kecelakaan. Upaya tersebut meliputi:
- Penghapusan Sidik Jari: Jumran diduga membeli air untuk membersihkan sidik jarinya dari TKP, menunjukkan kesadarannya akan pentingnya menghilangkan bukti fisik.
- Rekayasa Adegan: Pelaku juga sempat merekayasa kejadian agar tampak seperti kecelakaan, kemungkinan untuk mengelabui petugas dan mengalihkan perhatian dari motif sebenarnya.
Pentingnya Tes DNA untuk Mengungkap Fakta Sebenarnya
Kuasa hukum keluarga Juwita terus mengupayakan proses tes deoxyribonucleic acid (DNA) guna mengungkap fakta yang lebih mendalam. Upaya ini didasari oleh temuan cairan sperma di tubuh Juwita berdasarkan hasil forensik. Pazri menekankan bahwa tes DNA sangat penting untuk memastikan apakah ada tindak pemerkosaan sebelum atau sesudah pembunuhan.
"Saat ini sudah dalam proses. Rencananya dokter forensik akan tersedia pada tanggal 10 atau 11 bulan ini, kemudian sampel akan dikirim ke Jakarta. Kita akan kawal bersama hasilnya nanti,” ucap Pazri. Proses ini diharapkan dapat memberikan titik terang dan melengkapi bukti-bukti yang ada guna mengungkap kebenaran sejati di balik kasus tragis ini.
Kasus ini masih terus bergulir, dan pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap semua fakta dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Keluarga korban berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.