One Way Nasional Arus Balik Lebaran Dihentikan Lebih Awal: Lalu Lintas Kembali Normal di Ruas Semarang-Jakarta

Kebijakan one way nasional yang diterapkan untuk mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2025 dari Semarang menuju Jakarta resmi diakhiri lebih cepat dari perkiraan semula. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengumumkan penghentian rekayasa lalu lintas ini mulai hari Selasa, 8 April 2025, pukul 08.00 WIB.

Penghentian one way nasional ini berlaku di sepanjang ruas jalan tol dari Kilometer (Km) 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung hingga Km 70 GT Cikampek Utama. Dengan dicabutnya kebijakan ini, lalu lintas di ruas tol tersebut kembali normal dua arah, memungkinkan kendaraan dari kedua arah melintas.

Korlantas Polri menyampaikan pengumuman resmi ini melalui akun Instagram resmi mereka, @korlantaspolri.ntmc. Dalam pengumuman tersebut, Korlantas Polri mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku, meski sistem one way telah dicabut.

"Pelaksanaan sistem one way nasional dihentikan dari Km 414 GT Kalikangkung sampai dengan Km 70 GT Cikampek Utama. Lalu lintas normal kedua arah," demikian bunyi pengumuman tersebut.

Keputusan untuk mengakhiri one way nasional ini didasarkan pada evaluasi kondisi lalu lintas terkini. Meskipun demikian, Korlantas Polri menekankan bahwa penerapan one way selama periode arus balik Lebaran tetap bersifat situasional dan akan diberlakukan kembali jika diperlukan, sesuai dengan diskresi kepolisian.

Selain itu, Jasa Marga turut mengimbau para pengendara untuk tetap menjaga jarak aman antar kendaraan, memperhatikan batas kecepatan yang diizinkan, dan selalu waspada terhadap kondisi jalan. Keselamatan berkendara harus menjadi prioritas utama bagi seluruh pengguna jalan.

Berikut poin-poin penting terkait penghentian one way:

• One way nasional dihentikan pada 8 April 2025, pukul 08.00 WIB.
• Berlaku dari Km 414 GT Kalikangkung hingga Km 70 GT Cikampek Utama.
• Lalu lintas kembali normal dua arah.
• Penerapan one way selanjutnya bersifat situasional.
• Pengendara diimbau tetap berhati-hati dan patuhi rambu lalu lintas.