Presiden Prabowo Inisiasi Dialog dengan Kritikus 'Indonesia Gelap'

Presiden Prabowo Subianto Rangkul Opini Kritis demi Kemajuan Bangsa

Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi dan pembangunan inklusif dengan membuka diri untuk berdialog dengan para tokoh yang kerap mengkritisi pemerintahannya, yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai penyuarakan narasi "Indonesia Gelap". Inisiatif ini mencerminkan keinginan kuat Prabowo untuk mendengarkan berbagai perspektif dan mencari solusi terbaik bagi permasalahan bangsa.

Dalam pernyataannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Harian Kompas pada Selasa (8/4/2025), Presiden Prabowo menyatakan niatnya untuk bertemu dan berdiskusi secara langsung dengan para tokoh tersebut. Beliau menekankan pentingnya dialog konstruktif untuk memahami akar permasalahan dan merumuskan solusi yang komprehensif. "Saya juga mau dialog, saya mau ketemu lah, mari kita bahas, mungkin tidak usah di publik, ya tokoh-tokoh yang Indonesia Gelap," ujarnya.

Prabowo menjelaskan bahwa dialog ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai alasan di balik pandangan "Indonesia Gelap" yang dilontarkan oleh para kritikus. Beliau ingin memahami secara spesifik area-area mana yang dianggap bermasalah dan bagaimana solusi yang mereka tawarkan. Lebih lanjut, Prabowo mengajak para tokoh tersebut untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Indonesia gelap, maksudnya, oke kalau memang Indonesia gelap, mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Ya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur saja dulu deh. Ya kan," tegasnya, menyiratkan harapan agar kritik yang disampaikan dapat diiringi dengan solusi konstruktif.

Sebagai bentuk keseriusannya, Presiden Prabowo berencana mengirimkan surat resmi kepada sejumlah tokoh aktivis dan intelektual publik, termasuk Refly Harun dan Rocky Gerung. Dalam surat tersebut, beliau secara terbuka meminta masukan dan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang telah diambil selama masa kepemimpinannya.

"Saya bikin hitam di atas putih, saya mau kirim lah ke Refly Harun atau siapa, Rocky Gerung. Tell me what is wrong? Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?" ungkap Prabowo, mengindikasikan kesiapannya untuk menerima kritik dan mengevaluasi kinerja pemerintahannya.

Langkah ini dipandang sebagai upaya signifikan untuk meredakan polarisasi dan membangun jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat sipil. Dengan membuka diri terhadap kritik dan masukan, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Inisiatif dialog ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Rencana Tindak Lanjut:

  • Pengiriman surat resmi kepada tokoh-tokoh aktivis dan intelektual publik.
  • Penjadwalan pertemuan tatap muka untuk dialog konstruktif.
  • Evaluasi kebijakan berdasarkan masukan dan kritik yang diterima.
  • Sosialisasi hasil dialog kepada masyarakat luas.

Dengan langkah ini, Prabowo berharap dapat menciptakan ruang dialog yang sehat dan produktif, sehingga Indonesia dapat terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif.