Oknum TNI AL Diduga Kirim Uang Duka untuk Menutupi Pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru

Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita: Upaya Tersangka Mengaburkan Fakta Terungkap

Kasus pembunuhan Juwita, seorang jurnalis berusia 23 tahun yang ditemukan tewas di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terus bergulir. Jumran, oknum anggota TNI Angkatan Laut yang menjadi tersangka utama, diduga kuat berupaya menutupi keterlibatannya dalam kejahatan tersebut. Salah satu indikasinya adalah pengiriman sejumlah uang kepada keluarga korban tak lama setelah penemuan jenazah Juwita.

Kuasa hukum keluarga korban, Mbareb Slamet Pambudi, mengungkapkan bahwa tersangka Jumran dan ibunya mengirimkan total Rp2 juta sebagai uang belasungkawa. Jumran mengirimkan Rp1 juta melalui transfer ke rekening kakak korban, disusul oleh ibunya dengan nominal yang sama. Pihak keluarga awalnya menganggap hal ini sebagai bentuk simpati, namun kemudian mencurigai adanya motif tersembunyi.

"Uang itu kami nilai sebagai bentuk belasungkawa, walaupun bisa saja dijadikan alibi oleh tersangka," ujar Mbareb Slamet Pambudi.

Keluarga korban kemudian memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut melalui penyidik kepolisian. Langkah ini diambil untuk menghindari adanya interpretasi yang salah dan menjaga independensi proses hukum.

Keterangan Saksi Kunci Menguatkan Dugaan Pembunuhan Berencana

Selain itu, penyidikan yang dilakukan oleh Denpom Lanal Banjarmasin terus membuahkan hasil. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk kakak korban yang menjalani pemeriksaan selama empat jam. Total, sudah 12 saksi yang diperiksa dan keterangannya semakin mengarah pada dugaan pembunuhan berencana.

Kuasa hukum keluarga korban lainnya, M. Pazri, menjelaskan bahwa penyidik mengajukan 31 pertanyaan yang fokus pada kronologi kejadian, mulai dari saat terakhir kali korban terlihat hingga proses otopsi. Keterangan para saksi dinilai konsisten dan saling menguatkan.

Saksi kunci dalam kasus ini adalah seorang kakek yang melihat langsung aksi tersangka. Kakek tersebut melihat Jumran membuang jasad Juwita dan masuk ke dalam mobil setelahnya. Keterangan ini sangat penting untuk mengungkap upaya tersangka merekayasa kematian korban agar terlihat seperti kecelakaan tunggal.

Fakta bahwa Jumran menyewa mobil dan membuang sepeda motor korban di dekat jenazah semakin memperkuat dugaan adanya perencanaan matang dalam pembunuhan ini.

Daftar Poin Penting:

  • Tersangka Jumran diduga mengirim uang duka untuk menutupi keterlibatannya dalam pembunuhan.
  • Keluarga korban memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut.
  • Penyidikan terus berlanjut dengan pemeriksaan saksi-saksi.
  • Keterangan saksi kunci menguatkan dugaan pembunuhan berencana.
  • Tersangka diduga merekayasa kematian korban agar terlihat seperti kecelakaan tunggal.

Kasus ini masih dalam proses penyidikan dan pihak berwenang berupaya mengungkap seluruh fakta serta membawa pelaku ke pengadilan.