Polisi di Bogor Dirikan Pesantren Gratis untuk Anak Yatim dan Dhuafa: Kisah Inspiratif Bripka Prio

Bripka Prio: Polisi Humanis Pendiri Pesantren Gratis untuk Anak Yatim dan Dhuafa di Bogor

Di tengah kesibukannya sebagai Bintara Umum Seksi Hukum Polresta Bogor Kota, Bripka Agus Prio Pramono (38) menunjukkan sisi humanisnya dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah 3 di Cibinong, Kabupaten Bogor. Pesantren ini didedikasikan khusus untuk anak-anak yatim dan dhuafa yang membutuhkan pendidikan dan tempat tinggal.

Awal Mula Pendirian Pesantren

Kisah inspiratif ini bermula pada tahun 2019 ketika Bripka Prio pindah rumah ke Karadenan, Cibinong. Ia mendapati sebuah yayasan anak yatim di dekat rumahnya yang terancam bubar karena kekurangan dana. Tergerak hatinya, Bripka Prio menawarkan bantuan dan mengusulkan agar anak-anak tersebut diajari mengaji. Ia bahkan mempersilakan anak-anak yatim tersebut untuk tinggal di rumahnya.

"Waktu itu yayasan mengalami kesulitan ekonomi, muridnya sekitar 12 anak, sempat mau dipulangkan. Saya bilang ke ketuanya, bagaimana kalau kita asuh saja, jangan dipulangkan," kenang Bripka Prio.

Seiring berjalannya waktu, jumlah anak yang bergabung semakin bertambah. Bripka Prio kemudian berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren. Ia menghubungi Abuya KH Syamsudin Ardhi, pendiri Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah Bekasi, dan disepakati untuk mendirikan Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah 3 di Bogor sebagai cabang.

Peran Bripka Prio dalam Pesantren

Bripka Prio tidak hanya menjadi pendiri, tetapi juga menjadi salah satu pengasuh di Ponpes Al-Haniifiyyah 3. Ia aktif memberikan materi pelajaran kepada anak-anak, khususnya mengenai pencegahan kenakalan remaja, bullying, dan hukum. Selain itu, ia juga membantu dalam penggalangan dana dan berbagai kegiatan pesantren.

Ustaz Maulana, salah satu pengajar di pesantren tersebut, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan Bripka Prio. "Beliau memang tidak mengajar bagian agama, tapi memberikan pembelajaran tentang hukum kepada anak-anak santri. Beliau juga sangat peduli dengan anak yatim dan kaum duafa," ujarnya.

Kondisi dan Kegiatan Pesantren

Saat ini, Ponpes Al-Haniifiyyah 3 menampung 72 santri, terdiri dari 47 santri putra dan 25 santri putri. Para santri berasal dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Sumber pendanaan pesantren berasal dari donatur dan biaya pribadi Bripka Prio.

Fasilitas yang tersedia di pesantren meliputi asrama putra, asrama putri, dan masjid yang juga digunakan sebagai ruang belajar. Asrama putri dibangun dari donasi, sedangkan asrama putra memanfaatkan aula sekolah. Untuk asrama ustaz, Bripka Prio menyewa sebuah rumah.

Pengorbanan Bripka Prio

Salah satu bukti dedikasi Bripka Prio adalah ketika ia menjual motor KLX miliknya untuk membiayai pembangunan masjid pesantren. Ia rela berkorban demi mewujudkan impian memiliki tempat ibadah yang layak bagi para santri.

"Setelah wakaf lahan masjid ditandatangani, donatur berdatangan mengirim material bangunan. Tapi untuk membayar tukang, saya masih kesulitan. Akhirnya saya jual motor untuk memulai pembangunan fondasi," ungkapnya.

Pendidikan dan Kesejahteraan Santri

Bripka Prio mengutamakan pendidikan dan kesejahteraan para santri. Ia mengusahakan agar anak-anak mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selain itu, seluruh perlengkapan belajar dan makan sehari-hari santri ditanggung oleh pesantren.

"Kami yang mengatur makan mereka sehari-hari, kebutuhan alat tulis kami yang menyiapkan semua, jadi tidak dibebankan ke orang tua dan wali santri," jelasnya.

Harapan dan Apresiasi

Bripka Prio berharap Ponpes Al-Haniifiyyah 3 dapat terus memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak yatim dan dhuafa. Ia juga berharap semakin banyak pihak yang tergerak untuk membantu pesantren tersebut.

Dedikasi Bripka Prio ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari masyarakat dan rekan-rekannya di kepolisian. Ia bahkan diusulkan untuk menerima Hoegeng Awards 2025 atas pengabdiannya yang luar biasa.

Kisah Bripka Prio ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu berbuat baik dan peduli terhadap sesama, khususnya kepada mereka yang membutuhkan. Semoga semakin banyak orang yang mengikuti jejak Bripka Prio dalam membantu sesama dan membangun bangsa.

Lulusan Pesantren

Hingga saat ini, Ponpes Al-Haniifiyyah 3 sudah meluluskan dua angkatan dan di tahun 2025 ini akan memasuki angkatan ketiga.