Dedikasi Aiptu Budi Wahono: Dari Rumah Peduli hingga Pemberdayaan Peternak Kambing di Sragen

Dedikasi Aiptu Budi Wahono: Dari Rumah Peduli hingga Pemberdayaan Peternak Kambing di Sragen

Aiptu Budi Wahono, Bhabinkamtibmas Polsek Plupuh, Sragen, Jawa Tengah, telah menorehkan prestasi luar biasa melalui dedikasi dan kepeduliannya terhadap masyarakat. Jauh melampaui tugas kepolisian rutin, Aiptu Budi menginisiasi dan menjalankan beragam program sosial yang berdampak signifikan bagi warga kurang mampu dan anak yatim di wilayah binaannya. Kiprahnya yang inspiratif ini bahkan telah mengantarkannya menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2025, sebuah penghargaan bergengsi bagi insan kepolisian yang berdedikasi tinggi.

Salah satu program unggulan Aiptu Budi adalah pendirian 'Rumah Peduli Yatim dan Duafa'. Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dan anak yatim yang membutuhkan uluran tangan, Aiptu Budi memanfaatkan sebuah rumah kosong milik warga untuk dijadikan pusat kegiatan sosial ini. Rumah tersebut, yang sebelumnya tak terurus, kini bertransformasi menjadi tempat berkumpul, belajar, dan mendapatkan bantuan bagi anak-anak yatim dan keluarga kurang mampu. Berkat kerja sama dengan perangkat desa dan dukungan para donatur, Rumah Peduli ini telah berkembang menjadi sebuah yayasan yang resmi dan dikelola secara profesional. Yayasan ini tak hanya menyalurkan bantuan sembako dan uang saku kepada 43 anak yatim setiap bulannya, namun juga menyediakan tempat belajar, pembinaan, dan pendampingan. Aiptu Budi sendiri, yang juga menjabat sebagai ketua yayasan, secara konsisten menyisihkan sebagian gajinya sebesar Rp 1 juta setiap bulan untuk mendukung operasional yayasan. Bantuan juga diterima secara rutin dari donatur yang tergerak oleh kebaikan hatinya.

Lebih dari sekedar memberikan bantuan material, Aiptu Budi juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat agar dapat mandiri secara ekonomi. Program pembinaan peternakan kambing menjadi contoh nyata komitmennya ini. Dengan memberikan modal berupa sepasang kambing kepada warga yang membutuhkan, Aiptu Budi membantu mereka memulai usaha peternakan. Sistem bagi hasil yang diterapkan, yakni 1/3 untuk Aiptu Budi dan 2/3 untuk peternak, menjadi insentif bagi warga untuk mengembangkan usaha tersebut. Setelah peternak mampu mandiri, kambing akan dikembalikan ke Aiptu Budi untuk modal warga lainnya. Dalam kurun waktu lima tahun, lebih dari 20 warga telah berhasil memiliki peternakan sendiri berkat program ini. Inovasi ini menunjukkan kecerdasan Aiptu Budi dalam menggandeng masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Tidak hanya sebatas memberikan bantuan, Aiptu Budi juga membentuk kelompok ternak untuk memfasilitasi komunikasi dan berbagi pengetahuan antar peternak.

Kesuksesan program-program sosial yang dijalankan Aiptu Budi tidak terlepas dari dukungan masyarakat setempat. Warga, seperti yang disampaikan oleh Bunaji (60), memberikan testimoni positif terhadap dedikasi dan kepedulian Aiptu Budi. Mereka melihat secara langsung dampak positif dari program-program tersebut bagi kehidupan masyarakat sekitar. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara aparat kepolisian dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.

Dedikasi Aiptu Budi Wahono yang luar biasa ini patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Dia telah membuktikan bahwa seorang polisi tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan sosial yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Semoga kisah inspiratif ini menginspirasi banyak orang untuk turut serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.