Euforia Lebaran di Pangandaran: Wisatawan Terjebak Lautan Manusia, Pantai Tertutup Kerumunan

Pangandaran, Jawa Barat, menjadi magnet utama bagi wisatawan selama libur Lebaran 2025. Namun, antusiasme berlibur berubah menjadi pengalaman yang tak terduga bagi sebagian pengunjung. Membludaknya wisatawan menyebabkan kepadatan luar biasa, bahkan seorang wisatawan asal Tasikmalaya, Titin (46), berkelakar bahwa ia lebih banyak melihat orang daripada menikmati keindahan pantai.

"Saking banyaknya orang, jadi nggak bisa melihat pantai. Saya ke sini mau lihat pantai eh malah lihat orang," ujarnya sambil tertawa, menggambarkan situasi ironis di salah satu destinasi wisata favorit tersebut.

Kepadatan tidak hanya terjadi di area pantai, tetapi juga terasa di jalanan menuju Pangandaran. Kemacetan parah memaksa aparat untuk melakukan pengalihan arus, dan akses utama ke pantai sempat ditutup sementara. Kondisi ini semakin memperburuk pengalaman wisatawan yang ingin menikmati liburan dengan tenang.

Rekor Kunjungan Wisata:

Terlepas dari keluhan beberapa wisatawan, data resmi menunjukkan lonjakan signifikan jumlah kunjungan ke Pangandaran selama libur Lebaran 2025. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pangandaran mencatat total 395.440 pengunjung yang tersebar di enam destinasi wisata utama:

  • Pantai Pangandaran: 243.899 pengunjung
  • Pantai Karapyak: 32.407 pengunjung
  • Pantai Batukaras: 63.136 pengunjung
  • Pantai Batuhiu: 19.041 pengunjung
  • Green Canyon: 3.378 pengunjung
  • Pantai Madasari: 33.579 pengunjung

Pantai Pangandaran tetap menjadi primadona dengan rata-rata 30 ribu wisatawan per hari. Puncak kunjungan terjadi pada H+2 Lebaran dengan total 89.241 pengunjung di seluruh destinasi.

Peningkatan Signifikan dan Target Ambisius:

Kepala Disparbud Pangandaran, Nana Sukarna, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan selama libur Lebaran 2025 jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatat 158.125 pengunjung. Peningkatan ini menjadi modal penting bagi Pangandaran untuk mencapai target yang lebih ambisius.

"Kunjungan ke Pangandaran tahun 2025 harus mencapai 4 juta lebih," tegas Nana, menunjukkan optimisme terhadap potensi pariwisata daerahnya.

Selain destinasi yang dikelola pemerintah daerah, Nana juga menyoroti potensi wisata yang dikelola oleh desa atau Bumdes, seperti Citumang, Santirah, dan Ciwayang. Meskipun tidak tercatat secara resmi, destinasi-destinasi ini juga menarik banyak pengunjung, menambah daya tarik Pangandaran sebagai tujuan wisata yang komprehensif.

Euforia libur Lebaran di Pangandaran memang menghadirkan tantangan tersendiri dalam pengelolaan wisatawan. Namun, lonjakan kunjungan ini menjadi bukti bahwa Pangandaran tetap menjadi destinasi favorit dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan.