Misteri di Balik Perut Membesar: Kisah Lauren Draper dan Komplikasi Kehamilan Langka

Kisah Lauren Draper, seorang ibu asal Amerika Serikat, menjadi viral setelah penampilannya yang tidak biasa selama kehamilan keempatnya. Perutnya yang membesar secara tidak proporsional menimbulkan berbagai spekulasi dan komentar dari orang-orang di sekitarnya. Beberapa bahkan bercanda bahwa ia mengandung anak kembar empat, sementara yang lain menuduhnya menggunakan teknologi AI untuk memalsukan kehamilannya.

Namun, di balik penampakan yang menghebohkan itu, terdapat kondisi medis langka yang disebut polyhydramnios. Kondisi ini menyebabkan penumpukan cairan ketuban berlebihan di dalam rahim selama kehamilan. Lauren pertama kali menyadari keanehan pada kehamilannya sekitar minggu ke-29, ketika perutnya mulai membesar jauh lebih cepat dari kehamilan normal. Ukuran perutnya yang tidak lazim menyebabkan kesulitan dalam bergerak, berjalan, dan bahkan bangun dari tempat tidur, sehingga ia harus dilarikan ke rumah sakit pada minggu ke-31 kehamilannya.

Perjuangan Lauren dan Komplikasi Solusio Plasenta

"Orang-orang terkejut dan bertanya-tanya apa yang ada di balik perutku," kata Lauren. "Beberapa bercanda tentang penthouse atau apartemen tiga kamar. Ukuran tubuhku menjadi fokus perhatian, orang-orang melihat perutku lebih dulu daripada melihat diriku sendiri." Lauren juga berbagi pengalamannya ketika seseorang di lift bertanya berapa banyak bayi yang dikandungnya. Ketika Lauren menjawab hanya satu, orang tersebut bahkan meminta izin untuk menyentuh perutnya. Di media sosial, banyak yang meragukan keaslian kehamilannya dan menuduhnya menggunakan AI.

Setelah ketubannya pecah dan melahirkan melalui operasi caesar, ukuran perut Lauren mulai menyusut. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 10 hari hingga perutnya benar-benar kembali ke ukuran normal. Sayangnya, kondisi polyhydramnios yang dialaminya menyebabkan komplikasi serius. Lauren harus menghabiskan tiga minggu di rumah sakit sebelum persalinan dan mengalami pendarahan hebat.

Saat Lauren mulai mengeluarkan darah, dokter mendiagnosisnya dengan solusio plasenta, kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan. Ia segera dilarikan ke ruang operasi untuk menjalani operasi caesar darurat. Setelah kehilangan sekitar lima liter darah, Lauren akhirnya bisa melihat putrinya, Olyve, tujuh jam kemudian.

Perjuangan Olyve dan Harapan Lauren

"Mereka mengatakan bahwa saat Olyve lahir, dia tidak bernapas dan tubuhnya membiru," ujar Lauren. "Mendengar hal itu sangat mengerikan. Melihatnya di inkubator juga sangat menyakitkan." Bayi Olyve saat ini masih berjuang di rumah sakit melawan gagal napas. Meskipun menghadapi tantangan berat, Lauren tetap optimis dan yakin bahwa putrinya akan segera pulih dan bisa dibawa pulang.

Kisah Lauren Draper adalah pengingat akan kompleksitas kehamilan dan pentingnya pemahaman tentang kondisi medis langka. Perjuangannya, komplikasi yang dialaminya, dan harapan yang tak padam menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Daftar Komplikasi yang dialami Lauren:

  • Polyhydramnios: Kondisi dimana air ketuban berlebih
  • Solusio Plasenta: Kondisi dimana plasenta terlepas dari dinding rahim
  • Gagal Napas: Kondisi dimana bayi mengalami masalah pernapasan setelah lahir