Mahasiswi di Tangerang Selatan Berjuang Melawan Depresi Akibat Perceraian Orang Tua, Dua Kali Upaya Bunuh Diri Digagalkan
Dukungan psikologis dan emosional menjadi krusial bagi seorang mahasiswi berinisial H (24) yang tengah berjuang mengatasi depresi mendalam akibat perceraian kedua orang tuanya. Dalam situasi yang penuh tekanan ini, H dilaporkan dua kali melakukan percobaan bunuh diri, namun untungnya berhasil digagalkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Kepolisian Sektor Serpong, melalui Kompol Suhardono, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil investigasi dan komunikasi dengan korban, depresi yang dialami H diduga kuat bersumber dari permasalahan keluarga, terutama perceraian orang tuanya, serta tekanan ekonomi akibat kebutuhan biaya hidup yang meningkat.
Peristiwa pertama terjadi pada Minggu, 6 April 2025, sekitar pukul 18.00 WIB. H mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar kosnya. Beruntung, pacarnya datang tepat waktu dan berhasil menggagalkan aksi nekat tersebut. Diduga kuat, pikiran untuk mengakhiri hidup sudah lama menghantui H.
Namun, upaya bunuh diri pertama yang gagal tidak menghentikan niat H. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, H meninggalkan kosannya dan menuju Stasiun Rawa Buntu. Di sana, ia nekat berdiri di tengah rel kereta api jurusan Tanah Abang-Rangkas, dengan harapan kereta akan melintas dan mengakhiri hidupnya. Kesigapan petugas keamanan (satpam) KAI kembali menggagalkan upaya tragis tersebut. Mereka berhasil menarik H dari rel kereta sebelum kejadian yang lebih buruk menimpanya.
Setelah berhasil diamankan, H diserahkan kepada pihak kepolisian. Dengan sigap, aparat kepolisian melakukan mediasi dan memberikan pertolongan pertama. Mengingat kondisi psikologis H yang sangat rentan, polisi memutuskan untuk menyerahkan H kembali kepada keluarganya, dengan harapan keluarga dapat memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda yang rentan terhadap berbagai tekanan hidup. Dukungan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar sangatlah krusial dalam membantu seseorang mengatasi depresi dan mencegah tindakan yang merugikan diri sendiri. Apabila Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala depresi atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.
Berikut adalah poin-poin penting dalam kronologi kejadian:
- Minggu, 6 April 2025, pukul 18.00 WIB: Percobaan bunuh diri pertama di kos-kosan dengan cara gantung diri, digagalkan oleh pacar korban.
- Minggu, 6 April 2025, pukul 23.00 WIB: Percobaan bunuh diri kedua di Stasiun Rawa Buntu dengan berdiri di tengah rel kereta api, digagalkan oleh satpam KAI.
- Tindakan selanjutnya: Korban diserahkan kepada pihak kepolisian, dimediasi, dan dikembalikan kepada keluarga.
Depresi adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Jangan biarkan orang terdekat Anda berjuang sendirian. Ulurkan tangan, dengarkan keluh kesah mereka, dan bantu mereka mencari bantuan profesional. Bersama, kita bisa mencegah tragedi dan menyelamatkan nyawa.