Inovasi Teknologi Dual Fuel Turunkan Emisi Karbon pada Operasi Pengeboran Minyak hingga 30 Persen
Inovasi Teknologi Dual Fuel di Sektor Perminyakan Indonesia: Langkah Menuju Emisi Karbon Lebih Rendah
PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) telah berkolaborasi dalam sebuah langkah signifikan menuju keberlanjutan lingkungan. Kedua perusahaan ini telah mengimplementasikan teknologi dual fuel dalam operasional pengeboran minyak, sebuah inovasi yang menjanjikan pengurangan emisi karbon hingga 30 persen. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga memperkuat komitmen Indonesia terhadap transisi energi dan target Net Zero Emission. Penerapan teknologi ini menandai sebuah tonggak penting dalam upaya mengurangi jejak karbon sektor perminyakan di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas ekstraksi sumber daya alam.
Penggunaan bahan bakar gas (BBG) sebagai sumber energi utama pada pembangkit listrik di anjungan pengeboran menjadi inti dari teknologi dual fuel. Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menekankan komitmen perusahaan terhadap efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Menurutnya, inovasi ini menjadi bukti nyata dari pemanfaatan gas bumi untuk proyek-proyek di lingkungan Pertamina Group dan perusahaan berkomitmen untuk mengevaluasi serta memperluas penerapan teknologi ini ke area operasi lainnya. Hal senada disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, yang menegaskan komitmen perusahaan dalam mengembangkan program inisiatif penurunan emisi. Pertamina Drilling tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan. Penerapan Dynamic Gas Blending System (DGBS), teknologi yang mendasari inovasi ini, menjadi bukti nyata komitmen terhadap target penurunan emisi karbon nasional.
Implementasi pertama teknologi DGBS dilakukan pada 28 Februari 2025 di Mundu, Indramayu, Jawa Barat. Peresmian dihadiri oleh Direktur Operasi dan Komersial PGN Gagas, Baskara Agung Wibawa, dan Direktur Operasi Pertamina Drilling, Aziz Muslim. Aziz menambahkan bahwa efisiensi biaya juga menjadi salah satu manfaat signifikan dari penggunaan gas bumi. Teknologi dual fuel tidak hanya ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga menekan biaya operasional pengeboran. PGN Gagas telah memastikan ketersediaan pasokan gas dari SPBG Purwakarta untuk mendukung operasional teknologi ini, menjamin penggunaan gas bumi secara optimal sebagai bahan bakar mesin dalam operasi pengeboran.
Dengan kolaborasi dan inovasi ini, PGN Gagas dan Pertamina Drilling berharap dapat terus mendorong efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan pengeboran minyak di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi industri perminyakan lainnya untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan berkontribusi pada pencapaian target emisi karbon nasional. Inovasi ini bukan hanya sekadar upaya bisnis, tetapi juga sebuah langkah penting dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Keberhasilan implementasi teknologi dual fuel ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lain di sektor energi untuk berinvestasi pada teknologi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berikut poin-poin penting dari inisiatif ini:
- Penggunaan teknologi dual fuel untuk mengurangi emisi karbon hingga 30 persen.
- Peningkatan efisiensi energi pada operasi pengeboran minyak.
- Komitmen terhadap transisi energi dan target Net Zero Emission.
- Implementasi pertama di Mundu, Indramayu, Jawa Barat.
- Efisiensi biaya operasional.
- Ketersediaan pasokan gas dari SPBG Purwakarta.
- Kolaborasi antara PGN Gagas dan Pertamina Drilling.