Kolaborasi Pemerintah dan TNI: Solusi Permanen Banjir Underpass Joglo Solo dengan Pembangunan Kolam Retensi

Atasi Banjir Langganan, Kolam Retensi Raksasa Segera Dibangun di Underpass Joglo Solo

Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda Underpass Joglo, Banjarsari. Bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebuah kolam retensi berkapasitas besar akan segera dibangun di lahan milik TNI, sebagai solusi jangka panjang mengatasi banjir di kawasan tersebut.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengungkapkan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan Kodam IV/Diponegoro untuk mempercepat realisasi proyek strategis ini. Kolam retensi, yang diperkirakan mampu menampung hingga 3.000 meter kubik air, diharapkan dapat secara signifikan mengurangi risiko banjir saat curah hujan tinggi. Pembangunan kolam retensi ini dijadwalkan akan dimulai pada Mei 2025.

"Awal Mei (mulai dibangun). Jadi kami komunukasi dengan Kodam IV akan dipinjampakaikan ke pemerintah kota. (Kolam retensi) dibangun KemenPU," kata Respati Ardi di Balai Kota Solo, Selasa (8/4/2025).

Selain pembangunan kolam retensi, Pemkot Solo juga berencana untuk melakukan normalisasi saluran drainase di sekitar Underpass Joglo. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas saluran dalam menampung dan mengalirkan air, sehingga mengurangi potensi genangan air di kawasan tersebut. Proyek normalisasi drainase ini akan berjalan bersamaan dengan pembangunan kolam retensi.

Pengawasan Ketat dan Keterlibatan Multi-Sektor

Wali Kota Respati Ardi menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan proyek ini. Badan Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Balai Teknik Sungai akan dilibatkan secara aktif dalam mengawal seluruh tahapan pekerjaan, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian.

"Saya sampaikan rapat kemarin saya minta notulensi rapat semua tanda tangan. Karena itu tidak hanya tugas satu badan. Kemen PU ada BBWSBS, Balai Teknik, Balai Jalan, PT KAI, TNI dan Pemkot Solo. Kemarin tanda tangan semua dan saya akan pantau langsung hari per harinya (selama pengerjaan)," ungkap dia.

Keterlibatan berbagai pihak, termasuk Kementerian PUPR, BBWSBS, Balai Teknik, Balai Jalan, PT KAI, TNI, dan Pemkot Solo, menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Underpass Joglo secara komprehensif. Respati Ardi juga menegaskan bahwa dirinya akan memantau langsung perkembangan proyek ini setiap hari, memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan.

Solusi Komprehensif: Kolam Retensi, Normalisasi Saluran, dan Pengendalian Banjir

Pembangunan kolam retensi ini merupakan bagian dari solusi komprehensif yang dirancang untuk mengatasi banjir di Underpass Joglo. Selain kolam retensi, Pemkot Solo juga akan melakukan normalisasi saluran existing di beberapa lokasi:

  • Normalisasi saluran existing sisi barat Jalan Kolonel Sugiono (sekitar 400 meter)
  • Normalisasi saluran existing sisi timur Jalan Kolonel Sugiono (sekitar 500 meter)
  • Normalisasi saluran existing di Jalan Kerinci
  • Pembuatan parapet di Kali Nayu

Respati meyakini bahwa kombinasi kolam retensi, normalisasi saluran, dan pembuatan parapet akan memberikan perlindungan yang optimal terhadap banjir di Underpass Joglo. Bahkan, dengan perhitungan curah hujan yang ekstrem, sistem pengendalian banjir ini masih mampu mengatasi debit air yang tinggi.

"Kemarin mendalam, detail, debit air, debit hujan itu dihitung. Kemen PU punya ahli itu. Kemarin kita hitung kalau dengan curah hujan (tinggi) dibuat empat kali lipat itu masih aman dengan sudetan dengan kolam retensi," kata dia.

Dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah, TNI, dan berbagai pihak terkait, diharapkan masalah banjir yang selama ini menghantui Underpass Joglo dapat segera teratasi, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat Solo.