Gelombang Dukungan Mengalir Deras: Aksi Protes UU TNI di Gedung DPR RI Banjir Kiriman Logistik dari Masyarakat Sipil

Aksi demonstrasi menolak revisi Undang-Undang TNI di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, terus berlanjut. Para demonstran tidak hanya menunjukkan semangat perlawanan, tetapi juga merasakan gelombang dukungan nyata dari masyarakat sipil. Dukungan ini hadir dalam bentuk logistik, terutama makanan dan minuman, yang terus mengalir ke lokasi aksi.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sejak awal aksi, para demonstran telah mendirikan tenda sebagai pusat koordinasi dan tempat beristirahat. Kehadiran tenda ini menjadi simbol perlawanan terhadap upaya pengesahan UU TNI yang dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan masyarakat. Di tengah aktivitas orasi dan diskusi, terlihat sejumlah kurir jasa pengiriman berdatangan membawa kardus-kardus berisi makanan dan minuman.

Salah seorang peserta aksi, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa kiriman logistik ini berasal dari berbagai kalangan masyarakat, baik yang secara langsung datang ke lokasi aksi maupun yang mengirimkan melalui jasa pengiriman online. Dukungan ini menjadi sumber energi dan motivasi bagi para demonstran untuk terus menyuarakan aspirasi mereka.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang luar biasa ini. Makanan dan minuman ini sangat membantu kami untuk tetap bertahan dan fokus pada tujuan aksi kami," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa aksi ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki kepedulian terhadap isu yang diperjuangkan. Para peserta aksi berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, aktivis, hingga masyarakat umum. Keberagaman ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap UU TNI tidak hanya terbatas pada kelompok tertentu, tetapi merupakan aspirasi yang meluas di kalangan masyarakat.

"Siapapun boleh bergabung dengan aksi kami. Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin menyuarakan pendapatnya," tegasnya.

Meskipun telah beberapa hari menggelar aksi, para demonstran mengaku belum ada perwakilan dari DPR RI yang menemui mereka untuk berdialog. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus menyuarakan tuntutan mereka, yaitu pencabutan UU TNI.

"Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami dipenuhi. Kami akan terus berada di sini sampai UU TNI dicabut," pungkasnya.

Dukungan logistik dari masyarakat sipil ini menjadi bukti nyata bahwa aksi penolakan UU TNI memiliki akar yang kuat di kalangan masyarakat. Solidaritas dan kepedulian yang ditunjukkan oleh masyarakat memberikan harapan bagi para demonstran bahwa suara mereka akan didengar dan tuntutan mereka akan dipenuhi.

Berikut adalah beberapa bentuk dukungan yang diterima oleh para demonstran:

  • Makanan siap saji
  • Minuman kemasan
  • Air mineral
  • Buah-buahan
  • Snack

Selain dukungan logistik, para demonstran juga menerima dukungan moral dari masyarakat, seperti:

  • Ucapan semangat melalui media sosial
  • Kehadiran langsung di lokasi aksi untuk memberikan dukungan
  • Petisi online yang menuntut pencabutan UU TNI

Dukungan ini menjadi bukti bahwa aksi penolakan UU TNI bukan hanya sekadar aksi protes, tetapi juga merupakan gerakan sosial yang didukung oleh berbagai elemen masyarakat.