Presiden Prabowo Soroti Reaksi Publik Terhadap Fluktuasi Pasar Saham Indonesia
Presiden Prabowo Kritik Reaksi Berlebihan Terhadap Penurunan IHSG
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan pandangannya mengenai fluktuasi yang terjadi di pasar saham Indonesia, khususnya terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam sebuah wawancara dengan sejumlah jurnalis senior, Presiden Prabowo menyoroti kecenderungan publik yang bereaksi berlebihan ketika IHSG mengalami penurunan, namun cenderung diam saat indeks tersebut kembali menguat.
"Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh, kalau pasar saham naik orang diam. Iya kan?" ujar Presiden Prabowo, mengutip dari wawancara yang disiarkan di Youtube detikcom. Ia mencontohkan, ketika IHSG sempat mengalami penurunan beberapa waktu lalu, banyak pihak yang langsung mengkritik pemerintah dan menilai ekonomi Indonesia dalam kondisi yang buruk. Namun, ketika IHSG kembali naik, kritik tersebut mereda tanpa adanya pengakuan atau komentar positif.
Mekanisme Pasar dan Investasi Langsung
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pasar saham sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar, di mana fluktuasi naik dan turun merupakan hal yang wajar dan siklus yang tak terhindarkan. Ia memahami bahwa para investor di pasar saham umumnya mencari keuntungan dalam waktu singkat.
Namun, Presiden Prabowo juga menekankan perbedaan antara investasi di pasar modal dengan investasi langsung atau direct investment. Menurutnya, investasi langsung lebih menguntungkan bagi negara dalam jangka panjang, meskipun membutuhkan perencanaan dan waktu yang lebih lama. Investasi langsung, seperti pembangunan pabrik, dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian.
"Ini kalau kita bedakan dengan direct investment bedanya adalah ini (saham) cari untung cepat kalau ini (direct invesment) dia punya rencana," jelasnya. Ia memberikan contoh investasi pabrik yang membutuhkan bahan baku seperti bauksit, nikel, atau batu bara, serta perencanaan yang matang terkait distribusi, pemasaran, dan proyeksi keuntungan dalam jangka waktu 5, 10, hingga 30 tahun.
Keyakinan Terhadap Kekuatan Ekonomi Indonesia
Menanggapi fluktuasi di pasar modal, Presiden Prabowo mengaku tidak terlalu khawatir. Ia meyakini bahwa Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang jauh lebih besar daripada yang tercermin di pasar modal. Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak merasa rendah diri dan yakin akan potensi yang dimiliki bangsa.
"Saya tuh nggak terlalu takut sama pasar modal karena Indonesia punya kekuatan yang kita sadar ya. Kita jangan punya rasa rendah diri," tegasnya.
Presiden Prabowo juga menyinggung adanya semacam pemrograman yang membuat bangsa Indonesia, termasuk para elitnya, merasa lemah dan kalah. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengubah pola pikir tersebut dan membangun keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri.
Secara keseluruhan, pernyataan Presiden Prabowo menyoroti pentingnya memahami mekanisme pasar saham, membedakan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang, serta membangun keyakinan terhadap kekuatan ekonomi Indonesia.