Kenaikan Tarif Listrik Picu Keluhan Warga Yogyakarta Pasca-Pencabutan Diskon PLN

Yogyakarta Diguncang Keluhan Lonjakan Tagihan Listrik Pasca-Diskon

Kenaikan tarif listrik menjadi sorotan utama di Yogyakarta setelah PT PLN (Persero) mengakhiri program diskon 50% yang berlangsung selama dua bulan pertama tahun 2025. Dampaknya terasa langsung oleh masyarakat, di mana tagihan listrik melonjak signifikan, memaksa sebagian warga untuk mencari pinjaman demi memenuhi kewajiban pembayaran.

Dyan, seorang warga Yogyakarta yang menggunakan daya 900 watt, mengungkapkan bahwa tagihan listrik bulan Aprilnya hampir dua kali lipat dari biasanya. Dari yang semula sekitar Rp 335.000, kini membengkak menjadi Rp 600.000. "Terpaksa cari pinjaman untuk bayar," ujarnya, mencerminkan beban ekonomi yang semakin berat. Padahal, menurutnya, penggunaan listrik di rumahnya tergolong standar, hanya untuk kebutuhan pokok seperti penanak nasi, lemari es, dan pendingin ruangan yang hanya dinyalakan saat malam hari. Dyan juga khawatir dengan kemampuan membayar tagihan listrik setelah Lebaran.

Keluhan serupa juga datang dari Putu, warga lainnya, meskipun kenaikan tagihan listriknya tidak separah Dyan. Tagihannya naik dari Rp 120.000 menjadi Rp 140.000. Saat menikmati diskon 50% di awal tahun, ia hanya membayar Rp 60.000. Putu menduga bahwa instalasi listrik yang sudah tua menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Penjelasan PLN dan Imbauan kepada Masyarakat

Menanggapi keluhan yang muncul, Vice President Komunikasi Korporat PT PLN (Persero), Grahita Muhammad, menegaskan bahwa tarif listrik pada triwulan kedua tahun 2025 tidak mengalami perubahan dan tetap sesuai dengan ketetapan pemerintah. Ia menjelaskan bahwa kenaikan tagihan listrik terjadi karena tarif kembali normal setelah periode diskon berakhir pada 1 Maret 2025.

Grahita mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik dan memeriksa pola konsumsi energi mereka. Lonjakan tagihan listrik bisa disebabkan oleh peningkatan pemakaian. PLN juga menyediakan fitur pemantauan riwayat penggunaan listrik melalui aplikasi PLN Mobile, yang memungkinkan pelanggan pascabayar untuk mengontrol konsumsi energi mereka.

Analisis Dampak dan Langkah Antisipasi

Situasi ini menunjukkan betapa sensitifnya masyarakat terhadap perubahan tarif listrik, terutama setelah menikmati subsidi atau diskon. Kenaikan tarif, sekecil apapun, dapat memberikan dampak signifikan terhadap anggaran rumah tangga, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.

PLN perlu meningkatkan sosialisasi terkait tarif listrik yang berlaku dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghemat energi. Selain itu, perlu adanya evaluasi terhadap program diskon yang telah dijalankan, termasuk dampaknya terhadap perilaku konsumen dan keuangan perusahaan. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan kebijakan subsidi listrik yang lebih tepat sasaran, agar meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.

Tips Menghemat Listrik di Rumah:

  • Matikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
  • Gunakan lampu LED yang lebih hemat energi.
  • Atur suhu AC pada 25-27 derajat Celcius.
  • Cabut charger dari stop kontak saat tidak digunakan.
  • Manfaatkan cahaya matahari di siang hari.
  • Pilih peralatan elektronik yang berlabel hemat energi.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, masyarakat dapat mengurangi konsumsi listrik dan menghemat pengeluaran bulanan.