Prabowo Subianto Gagas Sekolah Rakyat Berasrama: Investasi Rp150 Miliar untuk Setiap Unit

Prabowo Subianto Gagas Sekolah Rakyat Berasrama: Investasi Rp150 Miliar untuk Setiap Unit

Presiden Prabowo Subianto meluncurkan inisiatif ambisius untuk mendirikan Sekolah Rakyat yang dilengkapi fasilitas asrama. Program ini dirancang khusus untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat dari golongan ekonomi menengah kebawah.

Dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Prabowo mengungkapkan bahwa setiap Sekolah Rakyat, yang akan menampung siswa dari jenjang SD hingga SMA, diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp150 miliar.

"Satu sekolah kita hitung membutuhkan mungkin Rp 150 miliar dan kita minta pemda siapkan tanah. Kita akan bangun (dengan anggaran) dari (pemerintah) pusat, tetapi kabupaten cari tanah. Saya minta 20 hektar kalau bisa, minimal 5 (hektar), kalau bisa 20 hektar. Bupati-bupati mau karena dia tahu ini akan membantu rakyat dia yang paling bawah," ujar Prabowo, seperti dilansir dari Kompas.id.

Model Pendidikan Berasrama untuk Membangun Karakter

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan mengadopsi model pendidikan berasrama, di mana seluruh biaya hidup dan pendidikan siswa ditanggung oleh negara. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memberikan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan diri siswa, serta menumbuhkan rasa percaya diri.

"Kita didik supaya dia confident, jangan kamu merasa inferior. Masa depanmu gak boleh patah oleh keadaan. We have to do that, we have to interfere. Kita harus berani bahkan, menurut saya, kita harus, ya, kadang-kadang, kita harus agak-agak nekat," tegas Prabowo.

Target dan Implementasi Program

Meskipun belum dapat memastikan target pendirian 200 Sekolah Rakyat per tahun, Prabowo menekankan pentingnya memiliki visi yang besar. Ia mengutip pesan Bung Karno, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau kau tidak sampai, minimal kau jatuh di antara bintang-bintang."

Sebagai langkah awal, Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan survei terhadap 80 lokasi potensial untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa 53 lokasi telah siap untuk menyelenggarakan program ini pada tahun ajaran 2025-2026. Rencananya, jumlah lokasi akan terus bertambah jika hasil survei menunjukkan kelayakan.

Dukungan Pemerintah Daerah

Prabowo juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dalam penyediaan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Ia berharap pemerintah kabupaten/kota dapat menyediakan lahan seluas minimal 5 hektar, atau idealnya 20 hektar, untuk memastikan fasilitas yang memadai bagi para siswa.

Inisiatif Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Dengan menyediakan akses pendidikan yang berkualitas dan lingkungan belajar yang kondusif, diharapkan generasi muda Indonesia dapat meraih masa depan yang lebih baik.

Rincian Program Sekolah Rakyat

Berikut adalah rincian program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto:

  • Target Penerima: Masyarakat dari golongan ekonomi menengah kebawah.
  • Jenjang Pendidikan: SD hingga SMA.
  • Model Pendidikan: Berasrama (boarding school).
  • Biaya: Ditanggung oleh negara (pendidikan dan biaya hidup).
  • Tujuan: Meningkatkan kualitas pendidikan dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
  • Target Lokasi: 200 sekolah per tahun (belum dipastikan).
  • Keterlibatan Pemerintah Daerah: Penyediaan lahan minimal 5 hektar.

Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan kesenjangan pendidikan di Indonesia, serta menciptakan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing.