Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi: Investor Serbu Logam Mulia Antam di Tengah Keterbatasan Stok

Lonjakan Harga Emas Picu Perburuan Logam Mulia di Kalangan Investor

Prediksi harga emas yang terus meroket hingga menembus angka Rp 2 juta per gram di sepanjang tahun 2025, mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong menginvestasikan dana mereka dalam bentuk logam mulia Antam. Fenomena ini menyebabkan kelangkaan stok di sejumlah toko emas, seperti yang terpantau di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat.

"Permintaan sangat tinggi, akibatnya stok kami juga terbatas. Logam mulia Antam model 'redmark' terbaru menjadi incaran utama para investor," ungkap Rofa, seorang penjaga toko emas di Cikini Gold Center, pada Selasa (8/4/2025).

'Redmark' Antam Jadi Primadona Investasi

Rofa menjelaskan bahwa mayoritas pembeli yang datang ke tokonya mencari logam mulia Antam dengan ciri khas lingkaran merah logo MIND ID, yang dikenal dengan sebutan 'redmark'. Emas jenis ini diproduksi sejak tahun 2020 hingga saat ini dan menjadi favorit karena dianggap memiliki nilai investasi yang stabil.

"Pecahan kecil seperti 0,5 gram, 1 gram, 2 gram, hingga 5 gram sangat diminati. Kami juga menjual hingga pecahan 100 gram," imbuhnya.

Harga Emas di Toko Melonjak Akibat Keterbatasan Stok

Kombinasi antara menipisnya stok dan tingginya permintaan dalam sepekan terakhir telah mendorong harga emas di toko-toko melonjak signifikan. Rofa mengungkapkan bahwa harga jual emas di tokonya mencapai Rp 1.910.000 per gram, sementara harga buyback (beli kembali) berada di angka Rp 1.731.000 per gram.

"Saat ini harga jual Rp 1.910.000 per gram, sedangkan buyback Rp 1.731.000 per gram," jelasnya sambil memeriksa harga terbaru di ponselnya.

Perbedaan Harga dengan Situs Resmi Antam

Rofa menjelaskan bahwa harga jual dan buyback emas di toko cenderung lebih tinggi dibandingkan harga yang tertera di situs resmi Logam Mulia Antam. Hal ini disebabkan karena situs tersebut hanya menampilkan harga jual terendah dan belum memasukkan pajak pembelian/jual kembali.

"Harga di Antam dan di toko berbeda, biasanya lebih tinggi di toko. Karena Antam biasanya menampilkan harga terendah dan belum termasuk pajak," terangnya.

Selain itu, toko juga memperhitungkan faktor keuntungan dan ketersediaan produk di pasaran. Semakin sedikit produk yang tersedia, semakin tinggi pula harga jualnya.

"Pemesanan diurus oleh pemilik, tetapi setahu saya stok memang sedang sulit didapat. Jadi, kami menjual seadanya," tambahnya.

Harga Emas Sempat Sentuh Titik Tertinggi Sepanjang Masa

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data dari situs Logam Mulia Antam, harga emas di Indonesia sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu Rp 1.836.000 per gram pada Kamis (3/4). Namun, sejak saat itu, harga emas terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.754.000 per gram. Sementara itu, harga buyback logam mulia Antam berada di level Rp 1.604.000 per gram.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Lonjakan Harga: Harga emas diprediksi terus meningkat hingga Rp 2 juta per gram di tahun 2025.
  • Keterbatasan Stok: Permintaan tinggi menyebabkan kelangkaan stok emas di toko-toko.
  • 'Redmark' Antam: Logam mulia Antam dengan logo MIND ID menjadi incaran utama investor.
  • Perbedaan Harga: Harga emas di toko cenderung lebih tinggi dibandingkan situs resmi Antam.
  • Faktor Penentu Harga: Harga dipengaruhi oleh ketersediaan stok, keuntungan, dan pajak.
  • Titik Tertinggi: Harga emas sempat mencapai rekor tertinggi Rp 1.836.000 per gram pada 3 April.