Pascabanjir PGP Bekasi: Warga Berjibaku Bersihkan Lumpur, Infrastruktur Butuh Perbaikan

Pascabanjir PGP Bekasi: Warga Berjibaku Bersihkan Lumpur, Infrastruktur Butuh Perbaikan

Banjir yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Bekasi, pada Selasa (4/3/2025) telah surut. Namun, warisan bencana berupa lumpur tebal yang menyelimuti jalanan, rumah, dan ruko warga masih menyisakan pekerjaan rumah yang berat. Kamis (6/3/2025), detikcom mencatat kondisi terkini di lokasi bencana. Tampak pemandangan lumpur pekat yang mengotori hampir seluruh permukaan jalan, menyebabkan kondisi jalanan menjadi licin dan membahayakan. Aktivitas pembersihan pun berjalan intensif melibatkan berbagai pihak.

Upaya pembersihan lumpur yang dilakukan warga terlihat begitu berat. Truk-truk sampah terlihat hilir mudik mengangkut material sisa banjir yang menumpuk. Para pengumpul barang rongsok juga turut serta, mencari barang-barang yang masih dapat dimanfaatkan dari puing-puing rumah warga yang rusak. Mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan petugas gabungan dari Damkar dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi juga dikerahkan untuk membantu percepatan proses pembersihan, khususnya di area publik seperti Sekretariat RW 010 PGP.

Kesulitan yang dihadapi warga dalam membersihkan lumpur juga terlihat jelas. Salah satu warga, Ani, mengeluhkan kesulitan membersihkan rumahnya karena, selain lumpur yang tebal, pasokan air bersih belum juga pulih. "Susah ini, lumpurnya tebel, air juga belum nyala," ujarnya dengan nada kelelahan. Kondisi ini menggambarkan betapa besar dampak banjir terhadap kehidupan warga PGP dan betapa kompleks upaya pemulihan yang dibutuhkan.

Banjir yang terjadi kemarin, Selasa (4/3), begitu parah hingga membuat arus lalu lintas terhenti total di wilayah PGP. Ketinggian air yang signifikan bahkan sempat memaksa tim evakuasi menunda operasi penyelamatan warga yang terjebak di dalam bangunan yang terendam. Arus Kali Bekasi yang sangat deras saat itu menjadi faktor utama penyebab meluapnya air dan membanjiri perumahan tersebut. Kejadian ini tentu saja menggarisbawahi perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase dan manajemen penanggulangan banjir di wilayah tersebut. Pembersihan pascabanjir adalah langkah awal, namun perbaikan infrastruktur dan antisipasi banjir di masa mendatang menjadi hal yang krusial.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pascabencana ini adalah:

  • Pemulihan Infrastruktur: Perbaikan jalan dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir harus segera dilakukan untuk mengembalikan aktivitas masyarakat.
  • Penanganan Lumpur: Pembersihan lumpur memerlukan kerjasama yang baik antara warga, pemerintah daerah, dan relawan.
  • Akses Air Bersih: Pemulihan akses air bersih menjadi prioritas utama untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
  • Evaluasi Sistem Drainase: Studi dan evaluasi sistem drainase di wilayah PGP diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
  • Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana: Pentingnya sosialisasi dan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada warga untuk mengurangi dampak kerugian jika terjadi banjir kembali.

Kejadian banjir di PGP Bekasi ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam dan berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang lebih tangguh dan berkelanjutan.