Bobby Nasution Geram Temukan Praktik Pungutan Liar dan Kekosongan Obat di RSU Haji Medan
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan pada hari Selasa (8/4/2025). Sidak ini dilakukan menyusul laporan dan keluhan masyarakat terkait pelayanan rumah sakit, termasuk dugaan praktik pungutan liar dan ketersediaan obat yang seringkali kosong.
Dalam sidak tersebut, Bobby Nasution meninjau langsung beberapa area di RSU Haji Medan dan berdialog dengan pasien serta keluarga pasien. Beberapa temuan yang mencuat dalam sidak ini adalah:
-
Kekosongan Obat: Seorang pasien neurologi mengeluhkan bahwa obat yang seharusnya diterimanya telah kosong selama dua minggu. Bobby Nasution mempertanyakan mekanisme penanganan kekosongan obat ini dan menyayangkan jika pasien harus menunggu kedatangan gubernur untuk mendapatkan solusi.
-
Pungutan Liar: Hendrawan, seorang Kepala Dusun dari Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batangkuis, melaporkan bahwa warganya dimintai uang jaminan sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu agar bisa mendapatkan pelayanan di IGD RSU Haji Medan, dengan alasan BPJS yang tidak aktif. Padahal, warga tersebut tidak memiliki dana untuk mengaktifkan kembali BPJS-nya. Bobby Nasution kemudian memberikan uang jaminan tersebut kepada Hendrawan agar warganya bisa segera mendapatkan penanganan medis.
Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, mengaku tidak menerima laporan terkait kekosongan obat tersebut dan berjanji akan segera menyediakannya. Bobby Nasution menanggapi bahwa direktur rumah sakit tidak mungkin menerima semua laporan secara langsung, namun harus ada mekanisme yang jelas untuk memastikan masalah-masalah seperti ini dapat terdeteksi dan ditangani dengan cepat.
Menanggapi temuan-temuan tersebut, Bobby Nasution menyatakan kekecewaannya. Ia menegaskan bahwa tidak seharusnya ada pungutan biaya apapun untuk registrasi pasien, apalagi jika pasien tersebut adalah peserta BPJS. Ia juga berjanji akan menindaklanjuti laporan pungutan liar ini dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Terkait kekosongan obat, Bobby Nasution menjelaskan bahwa masalah ini diduga disebabkan oleh masalah anggaran. Ia berjanji akan mempelajari sistem pengelolaan anggaran di RSU Haji Medan secara lebih mendalam untuk mencari solusi yang efektif dan memastikan ketersediaan obat yang memadai bagi pasien.
"Obatnya masih banyak yang kosong, ada yang nunggu 2 minggu, ada yang nunggu 1 bulan. Belum ada dananya kata ibu ini, kita hari ini ngecek dulu, tidak mau banyak statemen dulu, kita cek dulu, di lapangan sudah kelihatan, tinggal sistemnya kita pelajari," ujarnya.
Sidak ini menunjukkan komitmen Bobby Nasution dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Sumatera Utara, khususnya di RSU Haji Medan. Ia berharap agar temuan-temuan dalam sidak ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan dan memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau.