Prabowo Subianto Tekankan Pentingnya Perencanaan Matang dalam Program Pemerintah, Hindari Harapan Hasil Instan
Prabowo: Program Pemerintah Butuh Proses, Bukan Simsalabim Seperti Tongkat Nabi Musa
Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan bahwa realisasi program-program pemerintah membutuhkan perencanaan yang matang dan proses yang bertahap. Penegasan ini disampaikan dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2025), di hadapan para pelaku ekonomi. Prabowo mengkritik kecenderungan sebagian pihak yang hanya fokus pada hasil akhir tanpa menghargai proses yang mendahului.
"Begitu saya ditetapkan jadi pemenang oleh KPU, saya kumpulkan tim kecil dan kami bekerja selama 5 bulan tanpa banyak publikasi. Terkadang, terlalu banyak sorotan media justru menghambat, karena ada tuntutan bukti instan," ungkap Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa dalam ilmu manajemen dan organisasi, tidak ada program yang dapat membuahkan hasil secara instan. Ia menyindir bahwa hanya Nabi Musa dengan tongkat saktinya yang mampu mewujudkan sesuatu dalam sekejap. Pemerintah, menurutnya, tidak memiliki kekuatan serupa.
"Tidak ada dalam manajemen usaha, organisasi, atau proyek yang bisa dijalankan secara instan. Yang bisa instan itu hanya Nabi Musa dengan tongkatnya. Kita tidak bisa begitu," tegasnya.
Prabowo menjelaskan bahwa pemerintahannya akan selalu mengedepankan perencanaan yang komprehensif dan berbasis data. Prosesnya meliputi:
- Pengumpulan dan Analisis Data: Memastikan semua rencana didasarkan pada data yang akurat dan relevan dari lapangan.
- Pencarian Eksekutor yang Kompeten: Menemukan individu yang tepat untuk melaksanakan rencana yang telah disusun.
- Pelaksanaan Bertahap: Mengimplementasikan program secara sistematis dan terukur.
- Evaluasi Hasil: Memantau dan mengevaluasi hasil program untuk perbaikan berkelanjutan.
"Semua itu butuh perencanaan yang matang, yang dasarnya adalah pengumpulan data yang benar. Setelah itu, mencari orang yang tepat untuk menjalankan rencana tersebut. Rencana dan gagasan terbaik tanpa pelaksana yang kompeten tidak akan berhasil," jelas Prabowo.
Ia menambahkan, "Setelah itu baru mulai dilaksanakan, dan setelah pelaksanaan baru kita lihat hasilnya. Ini adalah fenomena alamiah. Tidak mungkin menanam pohon hari ini lalu meminta buahnya lusa. Itu melawan hukum alam."
Pernyataan Prabowo ini menggarisbawahi komitmen pemerintahannya untuk bekerja secara sistematis dan terukur dalam mewujudkan program-program pembangunan, serta menghindari janji-janji manis yang tidak realistis.