Indonesia Intensifkan Diplomasi Dagang dengan AS, Respon Positif atas Surat Negosiasi Tarif
Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan upaya diplomasi ekonomi dengan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan tarif impor yang diberlakukan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengonfirmasi bahwa surat resmi dari pemerintah Indonesia yang berisi proposal negosiasi terkait tarif timbal balik impor telah diterima oleh pihak AS. Respon positif ini membuka jalan bagi pembicaraan lebih lanjut antara kedua negara.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa proses komunikasi dilakukan secara intensif melalui jalur diplomatik, melibatkan Kedutaan Besar kedua negara. Duta Besar AS di Jakarta bahkan telah meminta waktu untuk melakukan pertemuan lanjutan, menandakan keseriusan pihak AS untuk mencari solusi yang konstruktif. Surat yang diajukan Indonesia telah disampaikan baik kepada Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) maupun Menteri Perdagangan AS.
"Dan hari ini juga Duta Besar Amerika meminta waktu untuk pembicaraan lanjutan, jadi mereka sudah terima surat yang diajukan, baik itu ke USTR maupun ke Secretary of Commerce (Menteri Perdagangan AS)," jelas Airlangga.
Meski Indonesia saat ini belum memiliki Duta Besar di AS, sejak Rosan P Roeslani diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN pada tahun 2023, hal ini tidak menghambat komunikasi dan koordinasi antara kedua negara. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah proaktif dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk:
- Lebih dari 100 asosiasi industri
- Kamar Dagang AS di Indonesia
- Perwakilan perusahaan AS di Indonesia
Koordinasi yang melibatkan pemangku kepentingan ini bertujuan untuk merumuskan proposal negosiasi yang komprehensif dan mengakomodasi kepentingan berbagai sektor.
Sebelumnya, Menko Airlangga telah menyampaikan bahwa Indonesia aktif berkomunikasi dengan USTR terkait tarif timbal balik impor yang ditetapkan sebesar 32 persen. USTR sendiri menantikan proposal negosiasi konkret dari Indonesia terkait masalah ini.
"Kedutaan Besar di Indonesia juga sudah melakukan komunikasi dengan USTR dan tentunya dalam waktu dekat USTR menunggu proposal konkret dari Indonesia," ujar Airlangga.
Presiden Prabowo Subianto juga terus mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan negosiasi ini. Komunikasi intensif antara pemerintah Indonesia dan AS menunjukkan komitmen kedua negara untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan di bidang perdagangan.