Diduga Tercemar, Pertamina Hentikan Sementara Penyaluran BBM di SPBU Klaten Usai Sejumlah Kendaraan Mogok
Sejumlah pengendara di Klaten, Jawa Tengah, mengalami kejadian tidak menyenangkan setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Trucuk. Kendaraan mereka mendadak mogok, memicu dugaan bahwa BBM yang mereka beli telah tercemar.
Investigasi Mendalam Dilakukan
PT Pertamina Patra Niaga, selaku pihak yang bertanggung jawab atas distribusi BBM, bergerak cepat menanggapi laporan ini. Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun, insiden ini menimpa 4 mobil dan 8 sepeda motor. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak SPBU segera memberikan kompensasi kepada para konsumen yang terdampak, meliputi biaya perbaikan kendaraan dan pengisian ulang BBM.
"Pihak SPBU langsung bertanggung jawab memberikan ganti rugi kepada setiap konsumen dengan memberikan biaya perbaikan dan mengisi ulang BBM pada setiap kendaraan," ujar Taufiq dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai langkah antisipasi dan investigasi lebih lanjut, Pertamina memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran BBM di SPBU terkait. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan pembersihan menyeluruh dan pemeriksaan kualitas BBM secara seksama. Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini.
"Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi dan pengecekan produk hingga nanti dinyatakan aman untuk disalurkan kembali," imbuhnya.
Permohonan Maaf dan Komitmen Pertamina
Pertamina Patra Niaga menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para pelanggan. Taufiq Kurniawan menegaskan komitmen Pertamina untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan produk berkualitas kepada konsumen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengecekan rutin harian di setiap SPBU.
"Adapun pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada 7 April 2025 pukul 8.04 WIB pagi dan didapati hasil yang aman sesuai standar kualitas spesifikasi setiap produk BBM," jelasnya.
Polisi Turut Serta dalam Penyelidikan
Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, membenarkan adanya laporan mengenai kendaraan yang mogok setelah mengisi BBM di SPBU Trucuk. Pihaknya menduga bahwa Pertalite tersebut tercampur dengan zat lain.
"Betul ada laporan tadi pagi beberapa kendaraan macet setelah mengisi di SPBU tersebut. BBM Pertalite diduga tercampur dengan zat lain," kata Iptu Taufik.
Polisi telah mengamankan sampel BBM sebagai barang bukti dan meminta agar operasional SPBU dihentikan sementara waktu demi kelancaran penyelidikan.
"Kami minta untuk sementara dihentikan. Penyelidikan sedang kami lakukan untuk menelusuri kejadian tersebut," pungkasnya.
Berikut poin-poin penting dari kejadian ini:
- Sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU Trucuk, Klaten.
- Pertamina menghentikan sementara penyaluran BBM di SPBU tersebut.
- Pertamina memberikan ganti rugi kepada konsumen yang terdampak.
- Polres Klaten turut melakukan investigasi.
- Diduga Pertalite tercampur dengan zat lain.
- Pertamina menyampaikan permohonan maaf dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Pertamina dan pihak berwajib. Penyelidikan mendalam diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti tercemarnya BBM dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Konsumen diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber yang terpercaya.