Pasca Libur Lebaran, Walikota Yogyakarta Serukan Efisiensi Anggaran dan Evaluasi Pengelolaan Sampah
Yogyakarta Fokus: Efisiensi Anggaran dan Penanganan Sampah Pasca Lebaran
Pasca libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Yogyakarta langsung tancap gas dengan fokus pada efisiensi anggaran dan evaluasi pengelolaan sampah. Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dalam apel syawalan yang digelar pada Selasa (8/4/2025), menekankan pentingnya kehati-hatian dan efisiensi bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengelola anggaran daerah. Hal ini sejalan dengan semangat Idul Fitri yang menekankan pada pembentukan karakter yang lebih baik dan bertanggung jawab.
"Momentum Idul Fitri harus menjadi titik awal untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Anggaran kita terbatas, sementara tuntutan pelayanan publik terus meningkat. Boros dan korupsi adalah musuh utama kita," tegas Walikota Hasto.
Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat dan Dampaknya
Lebih lanjut, Walikota Hasto mengamati adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat di Yogyakarta menjelang dan sesudah Lebaran. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, keramaian belanja justru berkurang menjelang hari raya. Kemacetan pun bergeser, tidak lagi terkonsentrasi pada H-1 atau H-2 Lebaran, melainkan justru terjadi setelah hari raya.
"Perubahan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin bijak dalam mengelola keuangan dan lebih berhati-hati dalam berbelanja. Ini adalah sinyal positif yang sejalan dengan nilai-nilai yang kita junjung selama bulan Ramadan," jelasnya.
Evaluasi Pengelolaan Sampah Selama Libur Lebaran
Selain efisiensi anggaran, Walikota Hasto juga menyoroti peningkatan volume sampah selama libur Lebaran. Peningkatan ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas kebersihan, terutama di area publik seperti Lapangan Karang dan kawasan Malioboro.
- Peningkatan Volume Sampah: Volume sampah meningkat sekitar 20% selama libur Lebaran, dari rata-rata 300 ton per hari menjadi 360 ton.
- Penanganan di Lapangan Karang: Kekurangan armada pengangkut sampah akibat libur petugas sempat menyebabkan penumpukan sampah di Lapangan Karang. Masalah ini segera diatasi dengan penambahan armada dari sumber lain.
- Kebersihan Malioboro: Lebih dari 50 petugas kebersihan dikerahkan setiap shift untuk menjaga kebersihan kawasan Malioboro, memastikan kawasan strategis ini tetap nyaman bagi wisatawan.
"Peningkatan volume sampah ini menjadi bahan evaluasi penting bagi kita. Kita perlu mencari solusi yang lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan sampah, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya," ujar Walikota Hasto.
Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan lingkungan. Efisiensi anggaran dan pengelolaan sampah yang baik adalah kunci untuk mewujudkan Yogyakarta yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh warganya.