SBY Apresiasi Diplomasi Ekonomi Prabowo di Tengah Pusaran Tarif Impor AS, Imbau Penguatan Ketahanan Nasional
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan apresiasi terhadap strategi yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto dalam merespons kebijakan tarif impor baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Pujian ini disampaikan SBY melalui serangkaian unggahan di media sosial, yang menyoroti pendekatan negosiasi sebagai pilihan yang tepat di tengah potensi perang dagang global.
SBY, yang dikenal dengan pengalamannya dalam memimpin Indonesia melalui berbagai tantangan ekonomi global, menekankan pentingnya respons yang terukur dan strategis. Ia menyoroti 'dual track strategy' yang diterapkan pemerintah, yang melibatkan komunikasi intensif dengan negara-negara ASEAN dan pengiriman tim negosiasi ke Washington DC. SBY memandang ASEAN sebagai fondasi penting dan pasar bersama yang dapat memberikan kekuatan bagi Indonesia dalam menghadapi tekanan eksternal.
Pentingnya Sinergi Fiskal dan Moneter
Lebih lanjut, SBY menekankan perlunya sinergi antara otoritas moneter dan fiskal dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan pasar saham. Ia mengingatkan bahwa mengandalkan sepenuhnya pada mekanisme pasar dapat menyebabkan fluktuasi yang berlebihan, yang berpotensi merugikan perekonomian nasional. Langkah-langkah proaktif dan terkoordinasi diperlukan untuk menjaga kepercayaan investor dan stabilitas makroekonomi.
Rekomendasi Strategis SBY untuk Ketahanan Ekonomi
SBY memberikan beberapa rekomendasi strategis agar Indonesia dapat menghadapi tantangan perang tarif dengan lebih baik:
- Pencegahan Krisis Ekonomi: SBY menekankan prioritas utama adalah mencegah terjadinya krisis ekonomi, sekecil apapun skalanya. Hal ini memerlukan kewaspadaan tinggi dan respons cepat terhadap potensi gejolak.
- Peningkatan Ketahanan Ekonomi: Membangun ekonomi yang lebih berketahanan (resilient) sangat penting untuk menghadapi ketidakpastian global. Ini melibatkan diversifikasi ekonomi, penguatan sektor-sektor strategis, dan peningkatan produktivitas.
- Penguatan Fundamental Ekonomi: Pemerintah perlu terus memperkuat fundamental ekonomi, termasuk meningkatkan daya saing barang dan jasa dalam negeri. Ini dapat dicapai melalui investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan teknologi.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Memperbanyak lapangan pekerjaan akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
- Pengendalian Utang Negara: Menjaga keamanan fiskal yang sehat, termasuk pengendalian utang negara, sangat penting untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan kepercayaan investor.
Optimisme di Tengah Tantangan
SBY menutup pesannya dengan optimisme, meyakini bahwa Indonesia dapat melewati tantangan ini dan bahkan mengubahnya menjadi peluang untuk masa depan ekonomi yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya bergerak cepat namun dengan perencanaan yang matang, sehingga Indonesia tidak hanya mampu mengatasi masalah jangka pendek tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.
Dengan pengalaman dan wawasannya, SBY memberikan kontribusi berharga dalam memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah dalam menghadapi kompleksitas ekonomi global. Dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo menunjukkan pentingnya persatuan dan kerjasama dalam menghadapi tantangan bersama demi kemajuan Indonesia.