Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Proses dalam Pembangunan: Bukan Simsalabim
Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Proses dalam Pembangunan: Bukan Simsalabim
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa hasil dari upaya pembangunan yang dilakukan pemerintahannya memerlukan tahapan dan proses yang matang, serta tidak bisa dicapai secara instan. Pernyataan ini disampaikan saat berdialog dengan para investor dan ekonom di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (8/4/2025).
Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa manajemen yang efektif, perencanaan yang cermat, dan implementasi yang baik adalah kunci utama untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Ia menekankan bahwa tidak ada proyek atau organisasi yang dapat mencapai kesuksesan dalam sekejap. Proses yang terstruktur dan terencana adalah fondasi dari setiap pencapaian yang berkelanjutan.
"Dalam manajemen suatu usaha, dalam manajemen suatu organisasi dalam menjalankan suatu proyek tidak bisa seketika," ujar Presiden Prabowo, menekankan pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam mencapai tujuan.
Presiden kemudian menyampaikan sebuah analogi, menyindir bahwa pencapaian instan seperti itu hanya mungkin dilakukan oleh Nabi Musa dengan tongkatnya. Ia menekankan bahwa sebagai manusia biasa, pencapaian membutuhkan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat.
"Yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa seketika, semua itu adalah perencanaan. Perencanaan yang matang, perencanaan dasarnya adalah pengumpulan data yang benar," katanya.
Prabowo menekankan bahwa implementasi yang baik sama pentingnya dengan perencanaan yang matang. Ide-ide terbaik pun akan sia-sia jika tidak ada orang yang mampu melaksanakannya secara efektif. Setelah perencanaan dan pelaksanaan berjalan dengan baik, barulah hasil yang diinginkan akan terwujud. Ia memberikan contoh dengan menganalogikan dengan menanam pohon, hasil tidak bisa langsung dipanen, melainkan membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.
"Ini adalah fenomena hidup, enggak bisa kita tanam pohon kita minta buahnya turun lusa. Enggak mungkin ini melawan hukum alam. Kita cari benih yang bagus, kita cari tanah yang cocok kita harus ada sumber air, harus ada cuaca yang baik, kita tanam kita rawat baru hasilnya mungkin lima tahun, enam tahun," jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah memulai pekerjaan sejak ia dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah penetapan tersebut, ia membentuk tim kecil untuk mulai menyusun strategi dan merencanakan langkah-langkah yang akan diambil.
Presiden Prabowo juga menyinggung bahwa sebagian besar pekerjaan awal tersebut dilakukan tanpa sorotan media. Ia berpendapat bahwa terkadang, liputan media yang berlebihan justru dapat menghambat proses kerja, terutama ketika media mengharapkan hasil yang instan.
"Jadi saya pikir begitu saya ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU, saya kumpulkan tim kecil dan kita mulai bekerja. Lima bulan kita bekerja terus tanpa diliput media. Kadang-kadang diliput media malah kerjanya sulit. Karena media ingin bukti seketika," tandasnya.
Dengan pernyataan ini, Presiden Prabowo ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pembangunan adalah sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan waktu, usaha, dan kerjasama dari semua pihak. Hasil yang dicapai tidak akan instan, tetapi melalui perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang efektif, tujuan pembangunan dapat dicapai secara bertahap dan berkelanjutan.
Poin Penting:
- Pentingnya manajemen usaha, perencanaan, dan pelaksanaan yang baik.
- Analogi Nabi Musa untuk menekankan tidak adanya hasil instan.
- Pemerintah sudah bekerja sejak penetapan pemenang Pilpres.
- Proses pembangunan membutuhkan waktu dan kerjasama.