Apresiasi untuk Bulog Mengalir Deras: Prabowo dan Dedi Mulyadi Soroti Dampak Positif Penyerapan Gabah Petani

Bulog Banjir Pujian atas Kinerja Penyerapan Gabah di Musim Panen Raya

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan apresiasi mendalam kepada Perum Bulog atas keberhasilannya dalam menyerap gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga yang sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 6.500 per kilogram. Apresiasi ini disampaikan di tengah musim panen raya yang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia. Lebih lanjut, Bulog juga dipuji karena proaktif membeli gabah basah langsung dari petani di lokasi panen, sebuah langkah yang dinilai sangat membantu petani.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Bulog, terima kasih kepada para petani, penyuluh pertanian, dan semua unsur yang telah bekerja keras," ujar Presiden Prabowo dalam sebuah pernyataan pers, Selasa (7/4/2025). Pernyataan ini disampaikan saat Presiden melakukan panen raya padi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai bagian dari kegiatan panen serentak yang melibatkan 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga turut menyampaikan rasa terima kasih dari para petani Jawa Barat kepada Presiden Prabowo atas penetapan HPP gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kg. Menurutnya, kebijakan ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan petani.

"Kebijakan tersebut bukan hanya memberikan keuntungan langsung bagi petani, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian pedesaan dan sektor pertanian secara keseluruhan," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menambahkan bahwa kebijakan HPP ini juga memicu semangat para petani untuk terus meningkatkan produksi beras berkualitas tinggi. Ia juga memberikan apresiasi kepada Bulog atas inisiatifnya menyerap gabah basah di wilayah Subang dan Karawang dengan harga yang sama, Rp 6.500 per kg. Menurutnya, langkah ini merupakan pencapaian bersejarah dalam industri pertanian di Jawa Barat.

"Jadi diterima di sawah itu gabah dalam kondisi basah Pak Presiden, dan langsung diantarkan ke Bulog Pak. Jadi saya ucapkan banyak terima kasih Pak Presiden. Ini baru terjadi dalam sepanjang sejarah pertanian di Jawa Barat pak. Sekali lagi terima kasih banyak, Pak Presiden," ujarnya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, turut mengapresiasi peran Bulog dalam mendukung petani melalui penyerapan gabah dan beras. Ia menekankan bahwa kebijakan pembelian GKP dengan harga Rp 6.500 per kg adalah bukti nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani, terutama menjelang hari raya.

"Harga (GKP) ini mencerminkan bentuk kehadiran pemerintah untuk menyejahterakan petani Indonesia. Ini adalah bukti perhatian nyata Presiden Prabowo melalui Bulog. Ini kebijakan nyata. Dengan harga Rp 6.500, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa," kata Sudaryono.

Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa kebijakan pembelian dan penyerapan gabah dengan harga yang sesuai oleh Bulog bertujuan untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, khususnya beras. Selain itu, pemerintah juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada petani mengenai pentingnya panen pada waktu yang tepat untuk menghasilkan gabah berkualitas.

"Selain terus gencar melakukan sosialisasi pembelian gabah di tingkat petani dengan harga yang sesuai ketentuan pemerintah, kami juga aktif mengedukasi petani dan pemangku kepentingan terkait mengenai pentingnya melakukan panen pada waktu yang tepat," terangnya.

Sudaryono berharap bahwa kebijakan penyerapan dan pembelian GKP dengan harga yang sesuai dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan nasional, terutama menjelang bulan-bulan dengan permintaan pangan yang tinggi.

Capaian Penyerapan Gabah Tertinggi dalam Satu Dekade

Bulog mencatat bahwa hingga Senin (7/4/2025), mereka telah berhasil menyerap 800.000 ton setara beras. Capaian ini merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir dan sejalan dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas cadangan pangan nasional dan mendukung kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.