Prabowo Subianto Geram: Oknum Diduga Menggerogoti Dana Pupuk Subsidi yang Seharusnya untuk Petani

Pemerintah telah berupaya menyederhanakan sistem distribusi pupuk bersubsidi dengan tujuan memangkas birokrasi dan memastikan pupuk sampai langsung ke tangan petani. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi biaya pupuk dan meningkatkan hasil panen.

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kekesalannya atas praktik penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Ia menyoroti adanya oknum yang diduga mengambil keuntungan dari dana yang seharusnya diperuntukkan bagi petani. Dana pupuk bersubsidi ini berasal dari uang rakyat dan seharusnya dinikmati sepenuhnya oleh para petani yang membutuhkan.

"Saya minta disederhanakan arus pupuk ke petani, pupuk dari pabrik milik pemerintah, pupuknya disubsidi pemerintah uang rakyat ya kan? Kenapa terlalu banyak perantara, middle man-middle man hak apa itu mereka mengutip uang rakyat," tegas Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2025).

Prabowo menceritakan pengalamannya saat berusaha menyederhanakan distribusi pupuk. Ia mengaku terkejut ketika menerima laporan bahwa sejumlah pihak merasa dirugikan dan memprotes kebijakan tersebut. Diketahui ada sekitar 29 ribu distributor pupuk yang melayangkan protes terhadap perubahan sistem distribusi yang digagas oleh Prabowo. Meskipun demikian, Prabowo menegaskan bahwa jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah petani dan keluarga mereka yang sangat bergantung pada pupuk bersubsidi untuk keberhasilan panen.

Menurut Prabowo, keberhasilan panen akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi petani dan keluarganya. Oleh karena itu, pemerintah memiliki kewajiban untuk memprioritaskan kepentingan petani dan keluarga mereka yang membutuhkan pupuk bersubsidi dibandingkan dengan kepentingan segelintir distributor yang memprotes perubahan sistem.

"Ada yang datang ke saya, 'Pak, ada 29 ribu distributor yang marah sama bapak.' Saya jawab, ada berapa petani di Indonesia? 'Hampir 30 juta pak.' Keluarga mereka? 'Empat orang pak.' Nah 29 ribu lawan 120 juta, menang siapa? Lebih baik saya membela 120 juta rakyat daripada mereka-mereka (distributor) itu," ujar Prabowo dengan nada geram.

Berikut poin-poin penting yang disoroti oleh Presiden Prabowo Subianto:

  • Penyederhanaan Distribusi: Pemerintah berupaya memangkas birokrasi dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
  • Oknum Pengambil Keuntungan: Prabowo menyoroti adanya pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari dana pupuk subsidi.
  • Prioritas Petani: Pemerintah lebih memilih membela kepentingan petani dan keluarga mereka yang berjumlah lebih besar.
  • Protes Distributor: Sekitar 29 ribu distributor memprotes perubahan sistem distribusi pupuk.

Dengan adanya penegasan dari Presiden Prabowo ini, diharapkan penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.