Harga Bawang Merah Stabil Namun Tetap Jadi Pemicu Inflasi Jakarta di Bulan Ramadhan

Harga Bawang Merah Stabil Namun Tetap Jadi Pemicu Inflasi Jakarta di Bulan Ramadhan

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Meskipun tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan seperti tahun sebelumnya, harga bawang merah di Jakarta tetap menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap inflasi selama bulan Ramadhan 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan bahwa harga rata-rata bawang merah pada bulan Maret 2025 adalah Rp 71.258,04 per kilogram.

Angka ini memang lebih rendah dibandingkan dengan periode Ramadhan 2024, di mana harga bawang merah sempat mencapai puncaknya di Rp 100.087 per kilogram. Namun, menurut Kepala BPS Jakarta, Nurul Hasanudin, harga tersebut masih tergolong tinggi dan memberikan andil terhadap inflasi di ibukota.

"Meskipun lebih terkendali dibandingkan tahun lalu, harga bawang merah tetap memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,11 persen pada bulan Maret 2025," ujar Hasanudin. Selain bawang merah, komoditas lain yang turut mendorong inflasi adalah cabai merah.

Faktor-Faktor Pemicu Inflasi Selain Bawang Merah dan Cabai Merah

Selain bawang merah dan cabai merah, beberapa komoditas dan layanan lain juga turut berperan dalam meningkatkan angka inflasi di Jakarta. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Tarif Listrik: Kenaikan tarif listrik memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi, yaitu sebesar 1,57 persen.
  • Emas Perhiasan: Harga emas perhiasan juga mengalami peningkatan, menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen.
  • Daging Ayam Ras: Harga daging ayam ras turut naik dan memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen.

Inflasi Bulanan Jakarta

Secara keseluruhan, Jakarta mengalami inflasi bulanan sebesar dua persen pada Maret 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Februari 2025. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan harga barang dan jasa secara umum di ibukota.

Fluktuasi Harga Cabai Merah

Hasanudin juga menyoroti fluktuasi harga cabai merah yang sering terjadi. Ia menjelaskan bahwa cabai merah merupakan komoditas musiman yang harganya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca dan permintaan pasar. Selain itu, preferensi masyarakat Indonesia yang lebih memilih cabai segar juga turut mempengaruhi stabilitas harga.

"Pengendalian harga cabai merah tidaklah mudah, karena membutuhkan ekosistem yang terkait dengan konsumsi masyarakat. Masyarakat masih sangat menyukai cabai segar, inilah yang kemudian menjadikan harga cabai sangat berfluktuatif," jelasnya.

Dalam dua tahun terakhir, cabai merah telah memberikan andil inflasi sebanyak 11 kali dan deflasi sebanyak empat kali, menunjukkan betapa rentannya komoditas ini terhadap perubahan harga.

Implikasi dan Tindak Lanjut

Kondisi inflasi yang terjadi di Jakarta, meskipun terkendali, tetap menjadi perhatian pemerintah daerah. Upaya-upaya pengendalian harga dan stabilisasi pasokan terus dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, termasuk bawang merah dan cabai merah, agar tidak memberatkan masyarakat selama bulan Ramadhan dan Lebaran.

Kata Kunci Penting

  • Inflasi Jakarta
  • Harga Bawang Merah
  • Ramadhan 2025
  • Badan Pusat Statistik (BPS)
  • Cabai Merah
  • Tarif Listrik
  • Emas Perhiasan
  • Daging Ayam Ras
  • Stabilitas Harga
  • Ekonomi Jakarta