Kritikus 'Indonesia Gelap' Tantang Prabowo: Dialog Terbuka, Tanpa Edit!
Feri Amsari Sambut Ajakan Dialog Prabowo dengan Syarat Tegas
Pengajar Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari, seorang tokoh yang vokal menyuarakan isu "Indonesia Gelap", menyambut baik ajakan dialog dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, Amsari mengajukan syarat krusial: dialog tersebut harus disiarkan secara langsung (live streaming) tanpa adanya pemotongan atau penyuntingan.
"Kalau dialognya di-(live) streaming tanpa dipotong, boleh. Pak Prabowo harus siap dan menerima untuk didebat," tegas Amsari kepada media, menunjukkan kesiapannya untuk beradu argumentasi dengan kepala negara.
Amsari telah menyiapkan sejumlah poin penting yang ingin disampaikannya kepada Prabowo dalam dialog tersebut. Berikut adalah poin-poin tersebut:
- Kejelasan Langkah Konkret Kebijakan: Amsari akan mempertanyakan implementasi nyata dari setiap pernyataan Prabowo. Ia menekankan pentingnya penjabaran langkah-langkah kebijakan yang terstruktur dan terukur.
- Kritik Pembentukan UU Serampangan: Amsari akan menyoroti kebijakan Prabowo yang dinilainya melanjutkan tradisi penyusunan Undang-Undang (UU) secara terburu-buru dan bahkan melanggar konstitusi.
- Keterbukaan Terhadap Kritik Publik: Amsari akan mempertanyakan komitmen Prabowo dalam mendengarkan aspirasi publik yang lebih luas dalam proses pengambilan kebijakan.
- Pengendalian Diri dalam Diskusi: Amsari menantang Prabowo untuk menunjukkan ketenangan dan profesionalisme dalam berdiskusi, tanpa perlu menggunakan gestur-gestur yang kurang pantas.
- Evaluasi Pejabat Publik: Amsari secara spesifik menantang Prabowo untuk mengevaluasi kinerja sejumlah pejabat publik, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan, Sufmi Dasco Ahmad, dan Teddy Khoeruman, dengan mempertimbangkan potensi konflik kepentingan dan integritas.
Respon Prabowo Terhadap Kritik "Indonesia Gelap"
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk bertemu dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh yang mengkritisi pemerintahannya dengan istilah "Indonesia Gelap". Prabowo ingin memahami perspektif mereka dan mencari solusi bersama untuk mengatasi berbagai masalah bangsa.
"Saya juga mau dialog, saya mau ketemulah, mari kita bahas, mungkin tidak usah di publik, ya tokoh-tokoh yang Indonesia Gelap," ujar Prabowo. Ia ingin berdiskusi secara mendalam mengenai makna di balik istilah "Indonesia Gelap" dan mencari jalan keluar jika memang ada permasalahan yang perlu diperbaiki.
"Indonesia gelap, maksudnya, oke kalau memang Indonesia gelap, mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Ya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur saja dulu deh. Ya kan," kata Prabowo.
Ajakan dialog ini menunjukkan adanya keinginan dari pemerintah untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk mereka yang kritis terhadap kebijakan pemerintah. Namun, dengan syarat yang diajukan Feri Amsari, publik berharap dialog tersebut akan berlangsung secara terbuka dan jujur, tanpa ada upaya untuk membatasi atau memanipulasi informasi.
Akankah Prabowo menerima tantangan Amsari untuk melakukan dialog terbuka? Waktu yang akan menjawab.