Selat Bali Catat Rekor, Lebih dari Satu Juta Penumpang Menyeberang Selama Periode Mudik Lebaran 2025

Selat Bali Catat Rekor, Lebih dari Satu Juta Penumpang Menyeberang Selama Periode Mudik Lebaran 2025

Banyuwangi – Selat Bali, jalur vital penghubung Pulau Jawa dan Bali, mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. Lebih dari satu juta orang tercatat menyeberang melalui Pelabuhan Gilimanuk (Bali) menuju Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur), dan sebaliknya, menunjukkan mobilitas tinggi masyarakat selama perayaan Idul Fitri.

Data yang dirilis oleh ASDP Ketapang-Gilimanuk menunjukkan angka fantastis, yakni 1.095.344 penumpang. Jumlah ini mencakup pejalan kaki dan penumpang yang berada di dalam kendaraan. Periode perhitungan dimulai sejak H-7 Lebaran (24 Maret 2025) hingga H+7 Lebaran (7 April 2025), mencerminkan pergerakan masif masyarakat yang hendak merayakan Lebaran di kampung halaman atau berlibur.

Puncak arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk terjadi pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan 82.091 orang menyeberang. Sementara itu, puncak arus balik dari Pelabuhan Ketapang tercatat pada Minggu, 6 April 2025, dengan 63.284 orang.

General Manager ASDP Ketapang-Gilimanuk, Yani Andriyanto, menjelaskan bahwa angka tersebut tidak hanya mencerminkan pergerakan pemudik, tetapi juga wisatawan yang hendak berlibur di Bali. Kombinasi antara pemudik dan wisatawan berkontribusi pada tingginya volume penyeberangan di Selat Bali.

Strategi Pengelolaan Arus Mudik dan Balik

ASDP Ketapang-Gilimanuk telah mempersiapkan armada yang memadai untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Sebanyak 54 kapal disiagakan, dengan 30 kapal dioperasikan secara reguler. Selain itu, dua kapal berkapasitas besar disiagakan sebagai bantuan tambahan jika terjadi kepadatan.

Yani Andriyanto menyatakan bahwa secara umum, arus mudik dan balik Lebaran 2025 berjalan lancar tanpa insiden signifikan. Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi pengelolaan yang matang, termasuk penerapan buffer zone di beberapa lokasi strategis, yaitu:

  • Lapangan Bangsring Wongsorejo
  • Grand Watu Dodol Wongsorejo
  • Terminal Sri Tanjung
  • Dermaga Bulusan

Keberadaan buffer zone ini memungkinkan rekayasa lalu lintas yang efektif, dengan koordinasi bersama berbagai pihak terkait untuk memantau dan mengurai kepadatan.

Peningkatan Penggunaan Aplikasi Ferizy

Salah satu tren positif yang tercatat selama periode mudik Lebaran 2025 adalah peningkatan signifikan dalam penggunaan aplikasi Ferizy untuk pemesanan tiket. Aplikasi ini memungkinkan calon penumpang untuk memesan tiket secara online sebelum tiba di pelabuhan, sehingga meminimalisir antrean dan potensi praktik percaloan.

“Pengguna Ferizy meningkat dari tahun ke tahun, meningkat 60 persen tahun ini,” ujar Yani Andriyanto, menyoroti adopsi teknologi yang semakin baik di kalangan masyarakat. ASDP Ketapang-Gilimanuk terus mendorong penggunaan aplikasi Ferizy sebagai cara yang lebih efisien dan transparan untuk memesan tiket penyeberangan.

Peningkatan ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan kemudahan dan manfaat pemesanan tiket secara online. Selain itu, upaya sosialisasi yang gencar dari ASDP Ketapang-Gilimanuk juga berperan penting dalam mendorong penggunaan aplikasi Ferizy.

Dengan berakhirnya periode mudik dan balik Lebaran 2025, ASDP Ketapang-Gilimanuk terus berupaya meningkatkan pelayanan dan mengoptimalkan strategi pengelolaan arus penumpang di Selat Bali. Evaluasi secara menyeluruh akan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan memastikan kelancaran penyeberangan di masa mendatang.