Terjun Bebas, IHSG Sentuh Level Terendah dalam Setahun: Analis Ungkap Faktor Pemicu

Pasar Saham Indonesia Berdarah: IHSG Anjlok Hampir 8 Persen

Kabar buruk menghantam pasar modal Indonesia pada hari Selasa (8/4/2025) ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam, ditutup pada level 5.996, menandai penurunan persentase harian terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Sentimen negatif ini melanda seluruh sektor, dengan mayoritas saham mengalami koreksi signifikan.

Detail Penutupan Pasar

Pada penutupan perdagangan, IHSG tercatat merosot 514,47 poin atau setara dengan 7,90%. Perdagangan dibuka pada level 5.914, sempat menyentuh titik tertinggi di 6.036 sebelum akhirnya terperosok ke level terendah 5.882. Aktivitas perdagangan hari ini melibatkan 22,65 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,40 triliun, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1,42 juta kali.

Pergerakan saham hari ini didominasi oleh sentimen negatif, terlihat dari data:

  • Saham menguat: 30
  • Saham melemah: 672
  • Saham stagnan: 95

Analisis Pergerakan IHSG

IHSG sebenarnya telah menunjukkan tekanan sejak awal sesi perdagangan. Setelah dibuka, indeks langsung mengalami penurunan signifikan, menyentuh level terendah di 5.912,06. Meskipun sempat ada upaya pemulihan, momentum negatif terus berlanjut hingga penutupan pasar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Beberapa faktor diperkirakan menjadi penyebab utama anjloknya IHSG hari ini:

  • Kekhawatiran Inflasi Global: Data inflasi terbaru dari negara-negara maju memicu kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh bank sentral, yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi global.
  • Kenaikan Harga Minyak: Lonjakan harga minyak dunia akibat ketegangan geopolitik meningkatkan kekhawatiran tentang inflasi dan biaya produksi.
  • Sentimen Negatif Regional: Pasar saham regional Asia juga mengalami tekanan, memperburuk sentimen di pasar Indonesia.
  • Aksi Profit Taking: Setelah reli yang cukup panjang, investor cenderung melakukan aksi ambil untung, yang memicu tekanan jual di pasar.

Dampak dan Prospek

Penurunan IHSG ini memberikan dampak signifikan bagi investor, terutama investor ritel yang baru masuk ke pasar. Analis pasar menyarankan investor untuk tetap tenang dan melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan masih akan mengalami volatilitas. Namun, fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat diharapkan dapat mendukung pemulihan pasar dalam jangka menengah dan panjang.

Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi.