Perjuangan Seorang Nenek di Singapura: Mengais Rezeki di Kedai Ayam Penyet Demi Masa Depan Cucu

Di tengah gemerlap Singapura, sebuah kisah mengharukan tentang keteguhan dan cinta seorang nenek terukir. Habsah Binte Dol, seorang wanita berusia 73 tahun, memilih untuk terus bekerja keras di sebuah kedai ayam penyet demi memastikan masa depan cucu-cucunya terjamin.

Lazimnya, di usia senja, seseorang akan menikmati masa pensiun dengan bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, bagi Habsah, kenyataan berkata lain. Ia justru semakin giat bekerja demi menghidupi dua cucunya yang masih remaja, Alif (18) dan seorang cucu lainnya yang berusia 14 tahun. Perjuangan Habsah bermula ketika putrinya, Woon Roselin, harus menjalani hukuman penjara pada tahun 2024. Saat itulah, tanggung jawab penuh beralih ke pundaknya untuk mengasuh dan membesarkan kedua cucunya.

Setiap hari, sebelum fajar menyingsing, Habsah sudah bergegas menuju kedai ayam penyet tempatnya bekerja. Ia bertugas sebagai juru masak, menyiapkan hidangan lezat untuk para pelanggan. Selama 12 jam sehari, lima hari dalam seminggu, Habsah mengabdikan dirinya untuk pekerjaan ini. Upah yang ia terima, sekitar $1,000 atau setara dengan Rp 12.5 juta per bulan, sepenuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Walaupun Woon Roselin telah bebas, Habsah tidak mau membebani putrinya dan tetap bekerja.

  • Rutinitas Padat Seorang Nenek Pekerja

    Aktivitas Habsah tidak berhenti setelah ia menyelesaikan pekerjaannya di kedai ayam penyet. Sesampainya di rumah, ia masih harus menyiapkan makan malam untuk cucu-cucunya, berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Semangatnya yang tak pernah padam menjadi inspirasi bagi banyak orang.

  • Kesepian dan Kekuatan Cinta Keluarga

    Habsah tak menampik bahwa ia kerap merasa kesepian dan sedih, terutama di masa-masa awal ketika putrinya mendekam di penjara. Namun, kehadiran cucu-cucunya menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan baginya. Alif, cucu sulungnya, selalu memberikan dukungan dan semangat untuk terus berjuang.

Kini, Woon Roselin telah memulai hidup baru dan bekerja sebagai asisten chef di sebuah restoran. Ia bertekad untuk membalas budi sang ibu dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Kebahagiaan keluarga ini semakin lengkap dengan adanya dukungan dari New Life Stories, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan bantuan kepada keluarga yang membutuhkan.

Kisah Habsah adalah cerminan dari keteguhan, pengorbanan, dan cinta tanpa batas seorang nenek. Di balik kesederhanaannya, terdapat kekuatan luar biasa yang mampu menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang demi keluarga dan masa depan yang lebih baik.