Tragedi Tambang Iran: Kebocoran Gas Renggut Nyawa Tujuh Pekerja, Investigasi Nasional Dicanangkan
Tragedi Tambang Iran: Kebocoran Gas Renggut Nyawa Tujuh Pekerja, Investigasi Nasional Dicanangkan
Sebuah insiden tragis menimpa sektor pertambangan Iran, di mana kebocoran gas mematikan di sebuah tambang batu bara di wilayah utara negara itu telah merenggut nyawa tujuh pekerja. Peristiwa yang terjadi pada Senin (7/4) sore di dekat kota Damghan, sekitar 270 kilometer barat laut Teheran, ini telah memicu respons cepat dari pemerintah.
Presiden Masoud Pezeshkian, menanggapi insiden tersebut, segera memerintahkan penyelidikan komprehensif untuk mengungkap penyebab pasti tragedi ini. Perintah tersebut ditujukan langsung kepada Menteri Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran, Mohammad Atabak, yang ditugaskan untuk memimpin investigasi mendalam. Prioritas utama adalah menentukan apakah protokol keselamatan telah diabaikan, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita IRNA, yang bisa menjadi faktor penyebab kecelakaan maut ini.
Dari tujuh korban jiwa, tiga di antaranya adalah pekerja asing berkewarganegaraan Afghanistan, sementara empat lainnya adalah warga negara Iran. Laporan awal dari IRNA mengindikasikan bahwa keracunan karbon monoksida menjadi penyebab kematian para pekerja tambang tersebut. Namun, penyebab utama kebocoran gas masih belum diketahui, sehingga penyelidikan yang menyeluruh menjadi sangat penting.
Presiden Pezeshkian menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban dan memerintahkan mobilisasi segera tim ahli untuk:
- Mengidentifikasi akar penyebab insiden.
- Mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
- Memberikan bantuan kepada para korban luka dan keluarga yang berduka.
- Memulihkan infrastruktur tambang yang rusak.
Presiden juga meminta laporan rinci mengenai insiden tersebut untuk segera diserahkan ke kantornya. Tragedi ini menyoroti masalah serius terkait keselamatan kerja di sektor industri Iran. Data menunjukkan bahwa sekitar 700 pekerja meninggal dunia setiap tahunnya akibat kecelakaan industri di negara tersebut. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah runtuhnya tambang bijih besi di wilayah barat laut Iran yang menewaskan seorang pekerja. Selain itu, pada bulan September tahun lalu, ledakan di sebuah tambang batu bara di Iran timur juga menewaskan puluhan pekerja.
Rentetan kejadian ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang standar keselamatan dan pengawasan di industri pertambangan Iran. Investigasi yang dijanjikan oleh Presiden Pezeshkian diharapkan dapat mengungkap akar permasalahan dan menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan keselamatan pekerja dan mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Masyarakat menanti hasil investigasi yang transparan dan langkah-langkah perbaikan yang efektif.