Prabowo Genjot Program Rumah Subsidi: 2.000 Unit Disiapkan untuk Mitra Ojol Gojek
Pemerintah Prioritaskan Kesejahteraan Mitra Ojol Melalui Program Rumah Subsidi
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), salah satunya melalui program rumah subsidi yang menyasar mitra pengemudi ojek online (ojol). Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan jelas agar program ini tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi mereka yang membutuhkan. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bergerak cepat dengan mengalokasikan 2.000 unit rumah subsidi khusus untuk mitra Gojek, baik pengemudi roda dua maupun roda empat, pada tahun ini.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, dalam konferensi pers di Jakarta, mengungkapkan bahwa fokus utama pemerintah adalah memastikan rumah subsidi dapat diakses oleh masyarakat yang memenuhi kriteria, terutama mereka dengan penghasilan rendah. Batas penghasilan yang ditetapkan saat ini adalah Rp 8 juta per bulan untuk keluarga. Pemerintah sedang berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperbarui data kriteria agar lebih akurat dan sesuai dengan kondisi ekonomi terkini. Khusus untuk wilayah Papua, batas penghasilan berbeda, yaitu Rp 7 juta untuk individu dan Rp 10 juta untuk keluarga.
Alokasi Rumah Subsidi untuk Berbagai Profesi
Dari total 220.000 unit rumah subsidi yang dialokasikan tahun ini, pemerintah telah membagi kuota tersebut ke dalam 13 segmen profesi. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk pemerataan dan memberikan kesempatan yang sama bagi berbagai kalangan masyarakat. Beberapa segmen profesi yang mendapatkan alokasi antara lain:
- Petani: 20.000 unit
- Buruh: 20.000 unit
- Tenaga Kesehatan (Perawat dan Bidan): 25.000 unit (15.000 perawat dan 10.000 bidan)
- Anggota Polri: 14.500 unit
- Wartawan: 1.000 unit
- Mitra Pengemudi Gojek: 2.000 unit (1.000 roda dua dan 1.000 roda empat)
Maruarar memaparkan bahwa realisasi program hingga 8 April 2025 telah mencapai 53.645 unit KPR yang dirilis. Sejak pelantikan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024, total 142.226 unit rumah telah terproses, termasuk yang sudah terbangun dan siap akad. Pemerintah juga berencana menggelar akad untuk 20.000 unit lainnya di Subang pada 8 Mei 2025.
Sinergi Pemerintah dan Gojek untuk Kesejahteraan Mitra
Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik inisiatif pemerintah ini. Ia menyatakan bahwa Gojek memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi dan memberikan kesempatan untuk memiliki rumah sendiri. Gojek telah memulai program serupa sejak 2018 melalui inisiatif Swadaya, namun jumlahnya masih terbatas. Dengan adanya dukungan pemerintah dan kelonggaran kriteria, lebih banyak mitra Gojek yang berpotensi mendapatkan manfaat dari program rumah subsidi ini.
Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan lembaga terkait untuk merancang skema yang lebih inklusif. Data transaksi digital mitra pengemudi dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi mereka yang memiliki kemampuan finansial dan membuat skema tabungan harian yang terintegrasi dengan cicilan bulanan.
Prioritas Kualitas Rumah Subsidi
Maruarar Sirait menegaskan bahwa kualitas rumah subsidi menjadi prioritas utama. Ia tidak akan mentolerir pengembang yang membangun rumah asal-asalan dan merugikan masyarakat. BTN menjadi bank penyalur terbesar dengan kontribusi 74% dari total KPR subsidi. Pemerintah juga menyiapkan tambahan anggaran untuk memperluas jangkauan program dan memastikan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat.
Program rumah subsidi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mewujudkan janji Presiden Prabowo untuk membangun 3 juta rumah per tahun, dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk para pekerja informal seperti mitra ojol.