Pergeseran Tren Wisatawan di Solo: Penurunan Jumlah Pengunjung, Peningkatan Minat pada Akomodasi Terjangkau dan Transportasi Publik

Kota Solo mencatat dinamika menarik dalam sektor pariwisata selama periode libur Lebaran 2025. Meskipun terjadi penurunan jumlah wisatawan secara keseluruhan, terdapat indikasi pergeseran preferensi yang signifikan di kalangan pelancong.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengkonfirmasi adanya penurunan ini, namun menekankan bahwa perubahan perilaku wisatawan menjadi sorotan utama. "Data kunjungan menunjukkan penurunan, tetapi yang menarik adalah adanya pergeseran market," ujarnya saat ditemui di kediaman dinas Ketua DPRD Solo, Laweyan.

Pergeseran Preferensi Akomodasi:

Salah satu perubahan mencolok adalah beralihnya pilihan akomodasi. Jika sebelumnya hotel bintang 4 dan 5 menjadi primadona, kini hotel bintang 3 ke bawah justru mengalami lonjakan tingkat hunian. Hal ini mengindikasikan bahwa wisatawan semakin mempertimbangkan faktor ekonomis dalam memilih tempat menginap.

  • Hotel Bintang 4 & 5: Mengalami penurunan okupansi.
  • Hotel Bintang 3 ke Bawah: Mengalami peningkatan signifikan.

Peningkatan Pengguna Transportasi Publik:

Data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga memperkuat indikasi pergeseran ini. Jumlah penumpang kereta api, khususnya kelas ekonomi, mengalami kenaikan sebesar 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan semakin memilih opsi transportasi yang lebih terjangkau.

  • KA Eksekutif: Tingkat penumpang stabil.
  • KA Ekonomi: Mengalami lonjakan penumpang.

Data Statistik Pariwisata:

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Solo, Gembong Hadi Wibowo, mengungkapkan data statistik kunjungan wisatawan ke destinasi wisata resmi di Kota Solo. Tercatat 245.228 wisatawan mengunjungi berbagai lokasi wisata dari 21 Maret hingga 7 April 2025. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang mencatat 265.772 wisatawan.

  • Jumlah Wisatawan (21 Maret - 7 April 2025): 245.228 orang
  • Jumlah Wisatawan (Periode Sama 2024): 265.772 orang
  • Selisih Penurunan: 8%

Fokus pada Kuliner dan Perbelanjaan:

Gembong Hadi Wibowo juga menyoroti adanya perubahan perilaku wisatawan yang cenderung lebih memilih pusat kuliner dan perbelanjaan daripada destinasi wisata konvensional. Tempat-tempat seperti Sate Kambing Pak Manto dan Pasar Gede menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, libur Lebaran 2025 di Solo mencerminkan adanya evolusi dalam preferensi wisatawan. Faktor ekonomis, kemudahan akses transportasi publik, dan daya tarik kuliner lokal menjadi pertimbangan utama dalam merencanakan perjalanan. Pemerintah Kota Solo perlu beradaptasi dengan tren ini untuk mengembangkan strategi pariwisata yang lebih relevan dan berkelanjutan.