ALFI Sambut Baik Inisiatif Koperasi Desa Merah Putih, Siap Berikan Dukungan Logistik dan Pelatihan
ALFI Dukung Penuh Program Koperasi Desa Merah Putih, Optimalkan Rantai Pasok Nasional
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia. ALFI menilai program ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, memangkas rantai tengkulak, dan meningkatkan efisiensi logistik di daerah pedesaan.
Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, mengungkapkan keyakinannya bahwa program Kopdes Merah Putih akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor logistik nasional. Dengan adanya akses kredit yang mudah, koperasi-koperasi desa dapat meningkatkan kapasitas operasional mereka, termasuk dalam pengadaan armada transportasi seperti truk. Hal ini akan memperlancar distribusi barang, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang selama ini mengalami kendala infrastruktur logistik.
"Kami sangat mendukung inisiatif pemerintah ini. Akses kredit yang terjangkau akan memungkinkan koperasi untuk meningkatkan kapasitas operasional mereka, termasuk memiliki armada truk yang memadai," ujar Akbar dalam keterangan resminya.
ALFI Siap Berkolaborasi dan Berikan Pelatihan
Sebagai bentuk dukungan nyata, ALFI tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga siap berkolaborasi dengan Kopdes Merah Putih dalam hal pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. ALFI memiliki pusat pelatihan bersertifikat internasional, yaitu ALFI Institute, yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan manajemen logistik, teknis pengoperasian armada, serta pengetahuan tentang kepabeanan, ekspor-impor, transportasi, dan pergudangan.
"Kami berkomitmen untuk mendampingi koperasi dalam hal pengetahuan logistik, tata kelola armada, hingga pemeliharaan truk. Kolaborasi antara koperasi dan pelaku logistik profesional seperti anggota ALFI akan menciptakan sinergi yang kuat," jelas Akbar.
Akbar menambahkan bahwa ALFI Institute juga dapat menyediakan sarana magang bagi perusahaan logistik nasional, sehingga dapat mempersiapkan SDM yang andal dan siap pakai untuk menjalankan bisnis logistik secara profesional.
Pemerintah Diharapkan Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
ALFI mengapresiasi langkah strategis pemerintah yang tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Program Kopdes Merah Putih diharapkan dapat mengurangi kesenjangan logistik antara kota dan desa, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor transportasi dan distribusi.
"ALFI akan menggelar serangkaian program pendampingan, seperti pelatihan manajemen logistik, teknologi dan digitalisasi, serta kemitraan dengan penyedia layanan logistik," lanjut Akbar.
Implementasi Program Kredit Harus Lancar dan Diawasi Ketat
Akbar berharap implementasi program kredit ini dapat berjalan lancar dengan pengawasan yang ketat. Dengan demikian, dana yang disalurkan benar-benar berdampak pada peningkatan kapasitas koperasi dan kemandirian logistik nasional.
"Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi tulang punggung logistik di daerah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa," ungkap dia.
Kopdes Merah Putih Momentum Penguatan Ekonomi Desa
Akbar optimistis kehadiran Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi momentum dalam penguatan ekonomi dari tingkat perdesaan. Hal ini akan memberikan dampak positif dalam mengikis disparitas ekonomi antara perdesaan dengan kawasan perkotaan.
"Ekosistem ekonomi desa akan tumbuh dan kuat secara jangka panjang sehingga gap ekonomi desa dan kota bisa semakin kecil dan sebaliknya bisa menjadi pilar pemerataan ekonomi nasional," kata Akbar.
Rencana Presiden Prabowo Membentuk 80.000 Koperasi Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 80.000 unit Koperasi Merah Putih di setiap desa yang ada di Indonesia. Prabowo menilai rencana pembentukan koperasi ini akan mempersempit gerak para tengkulak karena akan memangkas perantara bagi produk-produk di desa untuk bisa sampai pasar.
"Jadi tidak boleh lagi ada terlalu banyak perantara, terlalu banyak tengkulak-tengkulak," tegas Prabowo dalam acara Panen Raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).
Pemerintah, lanjut Prabowo, akan mengupayakan agar koperasi Merah Putih yang ada di setiap desa bisa memiliki truk sebagai kendaraan operasional. Dengan begitu arus keluar masuk barang bisa dilakukan tanpa perantara atau tengkulak, baik untuk produk panen ataupun distribusi pupuk subsidi.
"Kita harapkan tiap koperasi desa akan punya dua truk masing-masing, sehingga nanti koperasi desa, petani desa tidak akan ada hasil panen yang tidak sampai ke pasar, dan nanti pupuk bisa diambil dalam waktu cepat langsung ke Gapoktan-gapoktan," kata Prabowo.
Setiap desa juga akan dimodali gudang hingga ruang pendingin untuk menyimpan pasokan hasil bumi, baik untuk stok maupun untuk dijual lagi di kemudian hari.
"Dan setiap desa akan kita bantu, bantu kredit, kita harapkan tiap desa akan punya gudang, tiap desa akan punya kamar pendingin untuk menyimpan hasil panen," ucap Prabowo.