Menaker Yassierli Serukan Peningkatan Kinerja dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Ketenagakerjaan

Menaker Yassierli Serukan Peningkatan Kinerja dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Ketenagakerjaan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan pentingnya peningkatan kinerja dan kolaborasi di seluruh jajaran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam menghadapi kompleksitas tantangan ketenagakerjaan saat ini. Seruan ini disampaikan di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, yang berdampak signifikan pada sektor ketenagakerjaan.

Dalam sambutannya pada acara Halalbihalal di Kemenaker, Yassierli menggarisbawahi sejumlah isu krusial yang memerlukan perhatian serius, diantaranya:

  • Tantangan di sektor industri yang terus berkembang pesat.
  • Rendahnya daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia dibandingkan negara lain.
  • Potensi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai dampak dari perubahan ekonomi.
  • Tingkat pengangguran yang masih menjadi masalah serius.
  • Belum optimalnya sinergi antara sistem pendidikan dan kebutuhan dunia kerja.
  • Penegakan norma-norma ketenagakerjaan yang masih lemah.

Menaker Yassierli menyatakan bahwa isu-isu tersebut harus menjadi pendorong bagi seluruh pegawai Kemenaker untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi yang lebih besar. Ia juga menyoroti ekspektasi publik yang tinggi terhadap Kemenaker dalam mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan yang kompleks.

"Kondisi saat ini sangat volatile. Ini tak main-main. Harapan publik terhadap Kemenaker untuk menjawab berbagai tantangan sangat besar. Itu adalah pekerjaan rumah kita bersama," tegasnya.

Lebih lanjut, Yassierli menyampaikan apresiasinya atas kinerja yang telah dicapai selama enam bulan masa transisi pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, ia terus berupaya untuk membangun sistem kerja dan menata organisasi Kemenaker menjadi lebih baik.

"Saya dan Wamenaker sudah hampir enam bulan mengabdi. Kami bersyukur bisa bekerja sama dengan dukungan jajaran jabatan pimpinan tinggi (JPT) madya dan pratama. Banyak yang sudah kami lakukan bersama, tetapi kami tidak boleh cepat puas," ujarnya.

Menaker juga mengidentifikasi beberapa area penting yang memerlukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Area tersebut meliputi:

  • Penciptaan regulasi yang lebih adil dan berpihak pada kepentingan pekerja dan pengusaha.
  • Penguatan riset dan pengembangan untuk menghasilkan kebijakan yang berbasis data dan evidence.
  • Pembentukan badan-badan pendukung yang efektif dalam meningkatkan kualitas layanan ketenagakerjaan.
  • Penataan organisasi Kemenaker agar lebih efisien dan responsif terhadap perubahan.
  • Percepatan reformasi birokrasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
  • Peningkatan kualitas data dan informasi ketenagakerjaan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja agar siap bersaing di pasar kerja global.

Selain fokus pada peningkatan kinerja, Yassierli juga menekankan pentingnya semangat Idul Fitri sebagai momentum untuk mempererat hubungan dan memperbaiki komunikasi di lingkungan kerja. Ia mengajak seluruh pegawai untuk saling memaafkan dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi.

"Jangan disimpan terlalu lama karena akan menjadi beban, baik secara pribadi maupun bagi institusi. Dengan kelapangan hati dan kolaborasi yang positif, kita bisa menghasilkan produktivitas dan kinerja berkualitas," pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang kuat, Menaker Yassierli optimis bahwa Kemenaker dapat mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.