Aktivitas Sesar Sumani Picu Gempa Dangkal M 4,4 Guncang Kabupaten Solok

Gempa Dangkal Guncang Solok: Diduga Akibat Aktivitas Sesar Sumani

Kabupaten Solok, Sumatera Barat, diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 4,4 pada Selasa sore, 8 April 2025, pukul 17:23:35 WIB. Episenter gempa terletak di darat, sekitar 20 kilometer Tenggara Kabupaten Solok, pada koordinat 0.98 Lintang Selatan dan 100.71 Bujur Timur dengan kedalaman yang sangat dangkal, hanya 1 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, mengonfirmasi bahwa gempa ini merupakan gempa darat. Analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas Sesar Sumani, sebuah patahan aktif yang melintasi wilayah Sumatera Barat.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh pergerakan Sesar Sumani," ujar Suaidi.

Guncangan gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Solok dan Kota Solok dengan intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Pada skala ini, getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah. Beberapa orang menggambarkan sensasi seolah-olah ada truk besar yang melintas. Benda-benda seperti jendela, pintu, dan dinding dilaporkan berbunyi.

Dampak dan Imbauan

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa bumi ini. Meskipun demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Tercatat satu aktivitas gempa susulan dengan magnitudo 2,4 setelah gempa utama.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi hanya diperoleh dari sumber-sumber resmi seperti BMKG atau pemerintah daerah setempat," tegas Suaidi.

BMKG terus melakukan monitoring terhadap aktivitas kegempaan di wilayah Sumatera Barat. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk:

  • Tetap tenang dan waspada.
  • Memantau informasi resmi dari BMKG dan pemerintah daerah.
  • Menghindari bangunan yang berpotensi roboh.
  • Jika berada di dalam bangunan, berlindung di bawah meja atau di dekat dinding yang kuat.
  • Jika berada di luar bangunan, menjauhi bangunan tinggi, tiang listrik, dan pohon.

Kejadian gempa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi, terutama di wilayah-wilayah yang rawan terhadap aktivitas tektonik. Edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan untuk meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin terjadi.