Pramono Anung Bertindak Tegas: Direktur IT Bank DKI Dicopot dan Dugaan Sabotase Dibawa ke Ranah Hukum
Pramono Anung Bertindak Tegas: Direktur IT Bank DKI Dicopot dan Dugaan Sabotase Dibawa ke Ranah Hukum
Jakarta - Reaksi keras ditunjukkan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, terhadap gangguan layanan perbankan yang dialami Bank DKI sejak akhir Maret 2025. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan upaya perbaikan menyeluruh, Pramono mengambil keputusan tegas dengan mencopot Direktur Teknologi dan Operasional (IT) Bank DKI, Amirul Wicaksono.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Pramono dalam rapat terbatas bersama jajaran Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/4/2025). Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @pramonoanungwa, Pramono menyatakan, "Untuk itu, saya putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang."
Tak hanya memberhentikan Amirul Wicaksono, Pramono juga menginstruksikan agar permasalahan ini diusut tuntas secara hukum. Ia menduga kuat adanya keterlibatan orang dalam dalam menyebabkan gangguan sistem yang merugikan nasabah. "Laporkan ke Bareskrim, proses hukum, karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam," tegasnya.
Pramono menekankan agar proses investigasi dilakukan secara transparan dan profesional, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, terutama dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jakarta. "Tidak boleh siapapun di dalam internal kita, terutama Pemerintah DKI ini ikut campur urusan ini. Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," jelasnya.
Lebih lanjut, Pramono menyoroti pentingnya reformasi internal di tubuh Bank DKI. Ia bahkan memiliki visi ambisius agar bank daerah ini dapat melantai di bursa saham (Initial Public Offering/IPO) dalam waktu dekat. Menurutnya, gangguan layanan yang terjadi harus menjadi yang terakhir dan tidak boleh terulang kembali.
"(Gangguan layanan) ini yang terakhir. Tidak boleh lagi ada kejadian keempat. Kalau bisa, Bank DKI ini IPO. Tidak mungkin diselesaikan satu setengah tahun. Maksimal 6 bulan," ungkapnya.
Keluhan Nasabah Mencuat Sejak Akhir Maret
Gelombang keluhan dari para nasabah Bank DKI mulai membanjiri media sosial sejak 29 Maret 2025. Mereka melaporkan kesulitan dalam melakukan berbagai transaksi melalui aplikasi JakOne Mobile, termasuk transfer antar bank, pembayaran menggunakan QRIS, hingga penarikan tunai di ATM Bersama.
Salah satu keluhan datang dari akun @unknown* di platform X (dahulu Twitter) pada 30 Maret. Ia mengeluhkan kegagalan transaksi menggunakan QRIS, di mana transaksi tidak tercatat namun saldo rekening tetap terpotong.
Kekecewaan nasabah semakin memuncak saat momen libur Lebaran pada 31 Maret 2025. Akun @erza*22 mencurahkan kekesalannya karena tidak dapat melakukan transaksi apapun sejak memulai perjalanan mudik. "Hey @bank_dki sampe kapan maintenance sistemmu? Dari mudik tanggal 29 sampe sekarang gak bisa transaksi antar bank, gak bisa bayar debit, gak bisa bayar QRIS, gak bisa tarik tunai ATM bersama," tulisnya dengan nada frustrasi.
Menanggapi keluhan tersebut, Pramono Anung memastikan bahwa dana nasabah tetap aman. Namun, ia mengakui bahwa gangguan sistem yang berlangsung lama tidak dapat ditoleransi dan penanganannya harus menyentuh akar permasalahan, khususnya di bidang teknologi informasi (IT).
"Memang, kami sedang mendalami terutama hal yang berkaitan dengan IT. Hari ini maka kami rapatkan. Tentunya, kalau nanti Direksi dan juga jajaran Bank DKI sudah memberikan peta laporan secara lengkap permasalahan yang ada, saya dan Pak Wagub segera akan mengambil keputusan," pungkas Pramono.
Rangkuman Poin Penting:
- Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mencopot Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, akibat gangguan layanan perbankan.
- Pramono memerintahkan investigasi hukum atas dugaan sabotase sistem oleh orang dalam.
- Ia menekankan transparansi dan profesionalisme dalam penanganan masalah, tanpa intervensi dari pihak manapun.
- Pramono mendorong reformasi internal Bank DKI dan menargetkan IPO dalam waktu dekat.
- Keluhan nasabah terkait gangguan layanan JakOne Mobile mencuat sejak akhir Maret 2025.