BPKH Fasilitasi Ribuan Pemudik Kembali ke Perantauan dengan Program 'Balik Kerja Bareng 2025'
BPKH Gelar Program Balik Kerja Bareng 2025, Ribuan Pemudik Kembali ke Perantauan dengan Nyaman
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dengan menggelar program "Balik Kerja Bareng BPKH 2025". Program ini, yang dilaksanakan pada Minggu, 6 April 2025, memfasilitasi ribuan pemudik untuk kembali ke tempat perantauan mereka setelah menikmati libur Lebaran. Keberangkatan serentak dilakukan dari lima kota besar di Indonesia, yaitu:
- Surabaya
- Solo
- Yogyakarta
- Garut
- Lampung
Acara pelepasan di setiap kota dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan BPKH, menunjukkan keseriusan dan dukungan penuh terhadap program ini. Di Yogyakarta, Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati, secara resmi melepas rombongan pemudik dari Balai Kota Yogyakarta. Di Surabaya, Indra Gunawan melepas peserta dari Masjid Agung Al Akbar. Sementara itu, di Garut, H.M. Arief Mufraini memimpin pelepasan dari Sarana Olahraga Adiwijaya. Di Lampung, Acep Riana Jayaprawira melepas rombongan dari Gedung Serbaguna Universitas Lampung (UNILA), dan di Solo, Deputi Bidang Kemaslahatan BPKH, Miftahuddin, melepas rombongan dari Asrama Haji Donohudan.
Sulistyowati, dalam keterangan persnya di Yogyakarta, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian BPKH terhadap masyarakat. "Kami ingin memastikan para pemudik dapat kembali ke tempat perantauan dengan aman dan nyaman untuk melanjutkan aktivitas mereka," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa program ini didanai dari nilai manfaat Dana Abadi Umat yang dikelola oleh BPKH. "Melalui Program Kemaslahatan ini, kami ingin memastikan bahwa nilai manfaat dari Dana Abadi Umat dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, yang turut hadir dalam acara pelepasan di Yogyakarta, memberikan apresiasi atas inisiatif BPKH. "Ini merupakan bukti kontribusi nyata BPKH untuk meringankan beban pemudik, terutama di Yogyakarta," katanya. Acep Riana Jayaprawira, Anggota Badan Pelaksana BPKH, menambahkan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk nyata optimalisasi Dana Abadi Umat untuk kepentingan masyarakat. "Kerja-kerja BPKH semakin terasa dampaknya bagi umat," ungkapnya di Lampung.
Program "Balik Kerja Bareng BPKH 2025" ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat. Ratusan pemudik dari berbagai kalangan memanfaatkan fasilitas transportasi gratis yang disediakan. Budi, salah seorang peserta dari Yogyakarta, mengungkapkan kegembiraannya atas program ini. "Saya sangat senang dengan adanya program seperti ini. Selain dapat menghemat biaya, perjalanan juga menjadi lebih teratur dan nyaman," ujarnya.
Secara keseluruhan, BPKH menyediakan 52 unit bus full AC dengan kursi reclining untuk mengangkut 2.280 peserta. Selain transportasi yang nyaman, para peserta juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa nasi kotak, snack, kaos, souvenir, dan totebag. Program ini tidak hanya membantu meringankan beban finansial para pemudik, tetapi juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Dengan program "Balik Kerja Bareng BPKH 2025", BPKH menegaskan perannya sebagai lembaga yang tidak hanya fokus pada pengelolaan dana haji, tetapi juga aktif memberikan kontribusi positif dan manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Inisiatif ini menunjukkan komitmen BPKH dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan memberikan pelayanan yang optimal bagi para pemudik.