Antisipasi Dampak Lebih Parah, Pemkot Jakarta Timur Intensif Koordinasi dengan BBWSCC Terkait Jalan Amblas di Kebon Manggis
Jalan Ksatrian X Amblas: Pemkot Jakarta Timur Bergerak Cepat Koordinasi dengan BBWSCC
Amblasnya sebagian Jalan Ksatrian X di kawasan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, akibat longsornya turap sungai, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur untuk mengambil langkah cepat. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah dan akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terkait masalah ini.
"Kami sudah berkirim surat secara resmi dari pihak kecamatan dan kelurahan, dan komunikasi terus dilakukan," ujar Iin Mutmainnah di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (8/4/2025). Iin menambahkan bahwa Pemkot Jakarta Timur terus mendorong BBWSCC untuk segera melakukan perbaikan jalan yang longsor, mengingat jalan tersebut merupakan akses penting bagi warga.
"Dari tingkat kota pun sudah kita komunikasikan. Kami akan coba ulangi kembali koordinasi ini lebih lanjut," tegasnya.
Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 03 Kebon Manggis, Rudi Hartono, menyampaikan harapan serupa. Ia meminta BBWSCC segera turun tangan memperbaiki jalan yang amblas tersebut. Menurutnya, jalan yang berada di pinggir Kali Ciliwung itu merupakan jalur vital bagi warga menuju Stasiun Manggarai.
"Tidak ada isolasi wilayah, warga masih bisa menggunakan jalan lain, tetapi jaraknya menjadi lebih jauh, sekitar dua kilometer. Warga sangat berharap pihak terkait, terutama Balai Besar, dapat segera menindaklanjuti dan memperbaiki jalan ini," tutur Rudi.
Retakan Turap yang Terabaikan Jadi Pemicu
Rudi menjelaskan bahwa amblasnya jalan tersebut bermula dari retakan kecil pada turap yang tidak segera ditangani. "Awalnya hanya retakan kecil, dan sayangnya tidak pernah ditangani secara serius oleh Balai Besar, padahal ini merupakan aset mereka," ungkap Rudi Hartono.
Ia menambahkan bahwa warga telah bersurat melalui kelurahan, kecamatan, hingga BBWSCC ketika retakan tersebut mulai terlihat, dengan harapan ada tindakan perbaikan segera. Kini, dengan kondisi jalan yang amblas, warga terpaksa menempuh rute yang lebih panjang untuk mencapai Stasiun Manggarai dan wilayah sekitarnya. Pemkot Jakarta Timur berharap koordinasi yang intensif dengan BBWSCC dapat membuahkan solusi cepat dan permanen untuk mengatasi masalah ini, sehingga aksesibilitas warga dapat segera dipulihkan dan potensi dampak lebih buruk dapat dicegah.
Dampak dan Antisipasi Kedepan
Amblasnya Jalan Ksatrian X bukan hanya sekadar masalah aksesibilitas, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang lebih besar. Jika tidak segera ditangani, longsor susulan dapat mengancam bangunan dan infrastruktur di sekitarnya. Oleh karena itu, Pemkot Jakarta Timur tidak hanya fokus pada perbaikan jalan, tetapi juga pada upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Beberapa langkah antisipasi yang mungkin dilakukan antara lain:
- Inspeksi Rutin: Melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi turap dan infrastruktur sungai lainnya untuk mendeteksi dini potensi kerusakan.
- Pemeliharaan Preventif: Melakukan pemeliharaan preventif secara berkala untuk mencegah kerusakan kecil berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
- Koordinasi Lintas Sektor: Meningkatkan koordinasi antara Pemkot Jakarta Timur, BBWSCC, dan pihak terkait lainnya dalam pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sungai.
- Sosialisasi kepada Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sungai dan melaporkan potensi bahaya kepada pihak berwenang.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang komprehensif, diharapkan masalah amblasnya jalan akibat longsor turap sungai dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas.